Home Opini Barbara Watson Buka Jalan bagi Para Perempuan dan Diplomat Kulit Hitam

Barbara Watson Buka Jalan bagi Para Perempuan dan Diplomat Kulit Hitam

suroso  Selasa, 8 Februari 2022 3:15 WIT
Barbara Watson Buka Jalan bagi Para Perempuan dan Diplomat Kulit Hitam

*) Penulis : Share America


Diplomat Barbara Watson kerap kali menorehkan sejarah sebagai yang pertama saat bekerja di Departemen Luar Negeri. Tetapi, prestasi menjadi yang pertama bukanlah hal asing di keluarganya.

Watson adalah anak dari hakim kulit hitam terpilih pertama di New York, James S. Watson, dan Violet Lopez Watson, seorang pendiri National Council of Negro Women. Saudara Watson, Colin L. Powell menjadi menteri luar negeri AS kulit hitam pertama.

Dia tidak selalu bermimpi menjadi diplomat. Setelah lulus dari Barnard College pada 1943, Watson mendirikan agensi model dan sekolah kepribadian – Barbara Watson Models – yang dia kelola selama satu dekade sebelum masuk fakultas hukum di New York University.

Setelah lulus dengan peringkat ketiga di kelasnya di NYU, Watson menjabat sebagai asisten jaksa di New York City Law Department dari 1963 sampai 1964. Pengalaman pertamanya dengan diplomasi AS dimulai sebagai direktur eksekutif di New York City Commission for the United Nations sejak 1964 hingga 1966.

Watson bergabung dengan Departemen Luar Negeri AS pada 1966 sebagai asisten khusus deputi wamenlu untuk administrasi.

Kala itu, jumlah perempuan dan orang kulit hitam yang bekerja di Deplu AS masih terbilang sedikit. Tetapi dengan kecerdasan dan kelihaiannya, Watson dengan cepat naik ke jenjang karier lebih tinggi.

Presiden Lyndon B. Johnson mencalonkan Watson sebagai asisten menlu untuk urusan keamanan dan konsuler pada 1968. Dia menjadi warga AS dan perempuan kulit hitam pertama yang menduduki kursi tersebut dan menjabat hingga 1974.

Presiden Jimmy Carter meminta Watson kembali ke Deplu sebagai asisten menlu untuk urusan keamanan dan konsuler pada 1977, yang menjadi tempat pengabdiannya hingga Carter menunjuknya sebagai dubes AS untuk Malaysia pada 1980.

“Pengabdian panjangnya sebagai Asisten Menteri Luar Negeri untuk Urusan Konsuler dan perannya belum lama ini sebagai duta besar untuk Malaysia telah memberikan kontribusi penting bagi kebijakan asing AS,” terang Deplu dalam sebuah pernyataan saat Watson wafat pada tahun 1983. (Sumber Humas Kedubes Amerika Serikat di Jakarta. Artikel tentang anti-rasisme di AS, dalam rangka Black History Month yang dirayakan di AS bulan Februari. Disadur dari share.america.gov)

suroso  Selasa, 30 Agustus 2022 23:28
Papua Dalam Permainan Sio (Persio) Penuh Korban
*) Oleh : Anton Agapa (TOA)
suroso  Selasa, 24 Januari 2023 20:3
Saatnya Orang Papua Jaga Alam dan Lestarikan Budaya
SAATNYA kita! Orang Asli Papua (OAP) hentikan kerusakan alam yang sebagai pelindung kehidupan dan lestarikan budaya menurut pikiran Alam Orang Papua. Karena Alam dan budaya adalah manusia yang selalu memberi stamina tubuh manusiaagar tetap mempertahankan budaya nafas kehidupan kita diatas alamnya itu sendiri, di Papua.

Hahae

Tatindis Drem Minyak
suroso  Sabtu, 16 April 2022 3:53

Pace satu dia kerja di Pertamina. Satu kali pace dia dapat tindis deengan drem minyak. Dong bawa lari pace ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan dokter, pace pu kaki patah.

Setelah sembuh, pace minta berhenti kerja di Pertamina.

Waktu pace ko jalan-jalan sore di kompleks, pace ketemu kaleng sarden. Dengan emosi pace tendang kaleng itu sambil batariak "Kamu-kamu ini yang nanti besar jadi drem." 

Iklan dan berlangganan edisi cetak
Hotline : 0853 2222 9596
Email : papuaposnabire@gmail.com

Berlangganan
KELUHAN WARGA TERHADAP PELAYANAN UMUM
Identitas Diri Warga dan Keluhan Warga

Isi Keluhan