DUA kali turnamen sepakbola yang digelar di Nabire, Turnamen Bupati Nabire Cub 2022 dan Cartenz Cup terkesan turnamen adu gensi. Turnamen sebagai ajang mencari bibit pesepakbola di daerah ini terkikis karena lebih bernuansa adu gengsi.
Karena, beberapa klub sepakbola di daerah ini, merekrut pemain-pemain dari peserta Liga bergensi di tanah air Liga 1 dan Liga 2. Bahkan pemain yang merumput saat gelaran dari liga 1 dan liga 2 yang baru selesai juga ikut meramaikan kedua turnamen tersebut.
Tidak hanya masuknya pesepakbola nasional di beberapa klub sepakbola di Nabire. Ada klub peserta turnamen juga berani memboyong sebagian besar pemainnya dari luar Nabire.
Seorang ibu rumah tangga, usai menyaksikan pertandingan perebutan tempat untuk babak perempat final di lapangan Sapta Marga, Kodim 1705 Nabire menuturkan, tidak ada pemain lokal kah sampai mendatangkan pemain dari luar. Mengapa, panitia tidak mau batasi pemain dari lokal saja. Karena, kita ini mau menonton permainan sepakbola yang diperagakan anak-anak lokal daerah ini.
Warga lain menambahkan, mama kelakuan seperti ini hanya mencari nama, tidak ada piiran untuk membina anak-anak lokal. Bayaran mahal tidak ada soal bagi mereka, yang penting mereka menang dan bisa dapat juara. Ini mereka baku adu kekuatan.
Kesan seperti ini bukan baru terungkap, tetapi mengemuka sejak adanya nama pesepakbola tingkat nasional sejak Turnamen Bupati Nabire Cup 2022 yang dihelat sebelumnya.
Wajar ada penilaian masyarakat pencinta sepakbola. Karena, dua turnamen sepakbola yang dihelat selama dua bulan terakhir ini di Nabire, ada nama-nama pemain dari klub peserta liga 1 dan 2. Sebab itu pula pemilik klub sepakbola di daerah ini terkesan mengikuti turnamen sepakbola untuk mengadu gengsi sambil memperkenalkan klub-klub sepakbola di daerah ini.
Seandainya, pemilik klub sepakbola yang ada ini berniat membina generasi muda lewat sepakbola, cukup merekrut anak-anak muda di daerah ini untuk bergabung di dalam klub sepakbola sehingga ketika ada turnamen, masyarakat pencinta sepakbola di Nabire dapat menyaksikan teknik olah si kulit bundar yang diperagakan di lapangan hijau.
Intan Jaya Gelar 3 Kali Turnamen
Patut diapresiasi, Pemerintah Kabupaten Intan Jaya menggelar tiga kali turnamen sepakbola di Nabire untuk membangkit semangat anak-anak muda, membina dan membangun sprit lewat sepakbola. Untuk menarik simpati masyarakat dan membangun semangat berolahraga, Intan Jaya menghelat turnamen sepak bola di Nabire. Sekalipun, Intan Jaya tidak punya nama klub besar, Nabire punya Persinab, tetapi Intan Jaya berhasil menunjukan tekadnya membina generasi muda lewat sepakbola. Kendatipun Nabire menang dengan Persinab, tetapi turnamen sepakbola bagi Persinab sepertinya kini terombang-ambing di atas kali Nabire.
Sebagian pencinta sepakbola di Nabire berharap Persinab kembali kepermukaan. Paling tidak melalui turnamen serupa untuk mencari bibit pesepakbola dari Nabire. Dengan catatan, peserta turnamen Persinab ataupu nama lain seperti Tunamen Bupati Caub, pemain semuanya terisi oleh anak-anak lokal yang tidak pernah mengikuti kompetisi kasta besar separti Liga 1 dan 2. Panitia bersama pemilik klub sepakat untuk tidak merekrut mantan-mantan pemain daerah tingkat provinsi dan nasional demi mengangkat dan membina kaum muda di daerah ini.
Tentu harapan masyarakat Nabire akan terpulang kepada KONI, pemerintah daerah dan pemilik klub di derah. Semoga sepakbola di Nabire kembali bergelora. (ans)