Sejumlah Pelaku Penganiayaan Sopir Truk Diburu Polisi

DOGIYAI - Para pelaku penganiayaan terhadap sopir truk Yus Yunus, yang terjadi di Kabupaten Dogiyai, pada hari Minggu (23/02/2020) siang kemarin, kini menjadi target pengejaran (baca: diburu), Kepolisian Resor Nabire,Hal itu ditegaskan, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol A.M Kamal, seperti dilansir dari Tribratanews, Jumat (28/02/2020) kemarin. .Menurut keterangan Kabid Humas Polda Papua, saat ini para pelaku masih dikejar oleh anggota di lapangan. Para pelaku dapat dijerat dengan pasal sebagaimana dimaksud dalam Primair Pasal 170 Ayat (2) Ke-3 KUHP Subsidar Pasal 351 Ayat (3) KUH Pidana, yaitu tentang Tindak Pidana Secara Bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang dan barang yang mengakibatkan korban meninggal dunia dengan ancaman hukuman penjara paling lama 7 tahun.Selain itu, Polda Papua saat ini juga telah menurunkan tim untuk melakukan klarifikasi terkait kejadian tersebut untuk mencari fakta-fakta yang terjadi di lapangan.Lanjut Kabid Humas, pasca kejadian tersebut saat ini situasi di Distrik Kamu Kabupaten Dogiyai aman dan kondusif.Sementata itu, jajaran Satuan Reskrim Polres Nabire sendiri telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus Lakalantas dan penganiayaan yang terjadi di Dogiyai tersebut.Adapun barang bukti yang diamankan oleh pihak kepolisian dari hasil olah TKP diantaranya, 11 buah batu, dua (2) belah kayu, 1 serpihan kaca truck dan 1 besi kaca spion truck.Kasus ini sendiri ditangani oleh Satreskrim Polres Nabire. Penyidik sendiri masih melakukan pemeriksaan terhadap 11 orang saksi yang sebagian merupakan anggota Polri. (wan)
Pengumuman Cpns
Papua Dalam Permainan Sio (Persio) Penuh Korban
*) Oleh : Anton Agapa (TOA)
Saatnya Orang Papua Jaga Alam dan Lestarikan Budaya
SAATNYA kita! Orang Asli Papua (OAP) hentikan kerusakan alam yang sebagai pelindung kehidupan dan lestarikan budaya menurut pikiran Alam Orang Papua. Karena Alam dan budaya adalah manusia yang selalu memberi stamina tubuh manusiaagar tetap mempertahankan budaya nafas kehidupan kita diatas alamnya itu sendiri, di Papua.
Hahae
Tatindis Drem Minyak
Pace satu dia kerja di Pertamina. Satu kali pace dia dapat tindis deengan drem minyak. Dong bawa lari pace ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan dokter, pace pu kaki patah.
Setelah sembuh, pace minta berhenti kerja di Pertamina.
Waktu pace ko jalan-jalan sore di kompleks, pace ketemu kaleng sarden. Dengan emosi pace tendang kaleng itu sambil batariak "Kamu-kamu ini yang nanti besar jadi drem."
Populer
Iklan dan berlangganan edisi cetak
Hotline : 0853 2222 9596
Email : papuaposnabire@gmail.com
Berlangganan
Hotline : 0853 2222 9596
Email : papuaposnabire@gmail.com
Berlangganan