NABIRE - Pada hari Senin, 21 Juli 2020 bertempat di halaman Kantor Bupati Nabire, Asosiasi Bupati Meepago (ABM) yang terdiri dari Bupati Nabire, Bupati Dogiyai, Bupati Deiyai, Bupati Paniai dan Bupati Intan Jaya menyepakati untuk memfasilitasi para pelajar dan mahasiswa kembali sekolah ke kota studi masing-masing daerah di wilayah adat Meepago.
Adik-adik kita urus dan bantu transpotasi udara, tidak sama dengan transportasi darat (mobil) sehingga bisa bersabar, karena tetap para Bupati Meepago mereka akan fasilitasi para pelajar yang hendak studi diluar wilayah Meepago.
Hal ini disampaikan Kabag Humas dan Protokol Kabupaten Nabire, Yermias Degei, S.Pd, kepada para pelajar yang telah tamat SMP dan SMA/SMK/MA dari wilayah Meepago yang hendak melanjutkan studi diluar Kabupaten Nabire, yang akan difasilitasi oleh para Bupati Meepago.
Terkait dengan hal ini, yang sudah mendaftarkan diri itu, lanjut Yermias, kami akan tempelkan nama-nama mahasiswa, pelajar itu bersangkutan di dua tempat, yakni di depan kantor bagian Humas dan di aula guest house Jalan Merdeka Nabire.
Adik-adik bisa lihat disitu dan kami akan bagi rute penerbangan pesawat apakah penerbangan pertama, kedua, ketiga dan keempat.
Fasilitas dimuat sebanyak 70 orang penumpang mulai diberangkatkan pada hari Kamis, 23 Juli 2020.
Bupati Meepago mereka sepakat memfasilitasi mahasiswa Nabire tujuan Jayapura saja karena sementara Bupati Meepago akan sepakat transportasi udara maupun laut diluar Papua, baik itu dari Wanokwari maupun Jakarta.
Semua tutup hanya diberlakukan buka askes transportasi udara dari Nabire tujuan ke Jayapura, itu juga karena adanya mahasiswa yang akan dilayani atau difasilitasi.
Mahasiswa Manokwari, Papua Barat dan mahasiwa diluar Papua merasa, bahwa pemerintah daerah Meepago mereka akan menfasilitasi kami tujuan di Jayapura saja.
Ini kenapa sementara transportasi udara dan laut Nabire tujuan ke Papua Barat dan diluar Papua ditutup, dengan adanya masalah Covid 19 ini sehingga para bupati mereka akan fasilitasi mahasiswa hanya di kota studi Jayapura dan selanjutnya itu transportasi udara dari Jayapura, ke Papua Barat maupun diluar Papua sudah bukan tanggung jawab para bupati, melainkan para mahasiswa atau orang tua yang bersangkutan.
“Sekali lagi adik-adik mahasiswa yang kuliah diluar Papua, pemerintah daerah dalam hal Bupati Meepago mereka tidak mau memfasilitasi sampai ke kota studi masing-masing, tetapi akses transportasi yang belum dibuka dan masih tutup sementara,” jelas Kabag Humas Yermias Degey.(modes)