Home Papua Tengah Datangi Kantor Pos, Mahasiswa Dogiyai Tanyakan Dana Bantuan Pendidikan

Datangi Kantor Pos, Mahasiswa Dogiyai Tanyakan Dana Bantuan Pendidikan

suroso  Jumat, 9 April 2021 6:16 WIT
Datangi Kantor Pos, Mahasiswa Dogiyai Tanyakan Dana Bantuan Pendidikan

NABIRE - Sekelompok yang mengklaim sebagai mahasiswa asal Dogiyai yang sedang kuliah di Kota Studi Nabire, Kamis (8/4/21) siang, mendatangi Kantor Pos Nabire. Kedatangan mereka ke Kantor Pos Nabire untuk menanyakan soal pembayaran dana bantuan pendidikan yang dialokasikan oleh Pemda Dogiyai yang pembayarannya dilakukan melalui Kantor Pos. Mereka mendatangi Kantor Pos Nabire lantaran mengaku belum mendapatkan dana bantuan pendidikan tersebut. Selain 6 perwakilan mahasiswa yang diterima Kepala Kantor Pos di dalam ruangan, ada juga anggota DPRD Dogiyai, Yusak Ernest Tebay.

Pantauan media ini saat pertemuan, perwakilan menyampaikan jika masih banyak mahasiswa/pelajar yang hingga saat ini belum mendapatkan dana bantuan pendidikan tersebut. Walaupun menurut pengakuan mereka, data para mahasiswa/pelajar telah disampaikan ke pihak Kantor Pos Nabire. 

Anggota DPRD Dogiyai yang sempat ikut pertemuan itu, Yusak Ernest Tebay, menyarankan agar ada pemberitahuan kepada Pemkab Nabire jika ada mahasiswa yang sudah dapat bantuan tapi ada juga yang belum dapat bantuan. Lanjut dia, diperlukan adanya data mahasiswa yang sudah dapat bantuan dan data mahasiswa yang belum dapat bantuan untuk diserahkan ke Pamkab Dogiyai. Hal ini diperlukan sebagai langkah antisipasi penanganan hal ini kedepannya.

Informasi yang dihimpun Papuapos Nabire saat pertemuan itu, Pemkab telah mengalokasikan dana bantuan pendidikan tahun 2020 sebesar 4 milyar rupiah. Dana bantuan pendidikan tahun 2020 itu didroping/disetor dari Pemkab Dogiyai ke Kantor Pos dalam dua tahap. Tahap pertama sebesar 1,5 milyar rupiah dan tahap kedua 2,5 milyar rupiah. 

Dana bantuan pendidikan alokasi tahun 2020 sebesar 4 milyar rupiah itu, telah habis tersalurkan hingga Desember 2020 lalu. Sementara di tahun 2021 ini belum ada informasi alokasi bantuan dana pendidikan seperti tahun sebelumnya.

Saat pertemuan, perwakilan mahasiswa juga meminta Kantor Pos Nabire untuk memberikan data mahasiswa/pelajar yang telah menerima bantuan dan yang belum menerima bantuan. Pihak Kantor Pos mengiyakan dan menyiapkan data-data yang diminta oleh perwakilan mahasiswa itu.

 

Dana Bantuan Tahun 2020 Telah Tersalur Habis

Saat ditemui di kantornya, Kepala Kantor Pos Nabire, Reinhard Linggi Allo mengatakan, bantuan dana pendidikan dari Pemkab Dogiyai tahun 2020 sudah habis terdistribusikan. Dari 4 milyar rupiah alokasi bantuan pendidikan tahun 2020, sudah terdistribusikan kepada mahasiswa/pelajar yang datanya di awal kerjasama pernah dimasukan dari Pemkab Dogiyai.

“Saya belum bertugas di sini ketika kerjasama ini dilakukan antara Pemkab Dogiyai dengan Kantor Pos. Saya hanya sekedar mengetahui, namun ketika ada pihak-pihak yang minta penjelasan, saya akan sampaikan sesuai data yang ada pada kami,” tuturnya.

Disinggung soal bentuk kerjasama penyaluran dana bantuan pendidikan, kata Reinhard, informasi dari stafnya yang terlibat menangani kerjasama ini, Pemkab Dogiyai juga memberikan data-data mahasiswa/pelajar yang akan mendapatkan bantuan pendidikan itu.

Data awal dari Pemkab Dogiyai jumlah mahasiswa/pelajar calon penerima bantuan pendidikan itu, mencapai 2.371 calon penerima. Dari jumlah data itu, pada pelaksanaannya, pihak Kantor Pos Nabire juga diserahi tugas untuk memverifikasi para calon penerima. Salah satu yang diverifikasi adalah apakah si calon penerima masih berstatus sebagai mahasiswa/pelajar. 

Hingga akhir tahun 2020 lalu, dari jumlah data awal sebanyak 2.371 calon penerima, sebanyak 1.000an mahasiswa/pelajar yang telah menerima dana bantuan pendidikan tersebut. Dana 4 milyar rupiah itu telah disalurkan semua kepada 1.000an mahasiswa/pelajar Kabupaten Dogiyai yang tengah menimba ilmu di luar Dogiyai.

Disinggung jumlah bantuan kepada masing-masing mahasiswa, kata dia, di dalam naskah kerjasama, Pemda Dogiyai telah mematok nilai untuk masing-masing mahasiswa/pelajar. Misalnya, untuk mahasiswa S2 (magister) maupun mereka yang kuliah di luar negeri, mendapatkan bantuan per mahasiswa sebesar 10 juta rupiah. Sementara untuk mahasiswa S1 (sarjana), pelajar dari SD, SMP dan SMA/SMK, mendapatkan bantuan sebesar 3 juta rupiah per orang. (ros)

suroso  Selasa, 30 Agustus 2022 23:28
Papua Dalam Permainan Sio (Persio) Penuh Korban
*) Oleh : Anton Agapa (TOA)
suroso  Kamis, 3 Agustus 2023 0:39
Mafia Tanah Adat di Papua Harus Dilawan
Masyarakat adat telah hidup pada wilayah adatnya masing masing sejak leluhur tanpa saling mengganggu, pada waktu lalu upaya upaya penguasaan kadang berakhir dengan konflik fisik, namun harus diakui juga terjadi juga migrasi dari satu wilayah adat ke wilayah adat lain, karena konflik dalam keluarga atau saat perang hongi.dll.

Hahae

Tatindis Drem Minyak
suroso  Sabtu, 16 April 2022 3:53

Pace satu dia kerja di Pertamina. Satu kali pace dia dapat tindis deengan drem minyak. Dong bawa lari pace ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan dokter, pace pu kaki patah.

Setelah sembuh, pace minta berhenti kerja di Pertamina.

Waktu pace ko jalan-jalan sore di kompleks, pace ketemu kaleng sarden. Dengan emosi pace tendang kaleng itu sambil batariak "Kamu-kamu ini yang nanti besar jadi drem." 

Populer

Mafia Tanah Adat di Papua Harus Dilawan
suroso  Kamis, 3 Agustus 2023 0:39
Peran penting Sekolah dalam Proses Pendidikan
suroso  Senin, 3 Juli 2023 0:14
Pemkab Dogiyai Buka Subsidi Angkutan Udara
suroso  Selasa, 11 Juli 2023 22:15
Iklan dan berlangganan edisi cetak
Hotline : 0853 2222 9596
Email : papuaposnabire@gmail.com

Berlangganan
KELUHAN WARGA TERHADAP PELAYANAN UMUM
Identitas Diri Warga dan Keluhan Warga

Isi Keluhan