Oleh : Abdul Munib
Penjab SIWO PWI Pusat
Dia mengakhiri sambutannya dengan penggalan kalimat : Selamat datang di Papua selamat bertanding. Tuhan berserta kita semua. Torang bisa. Wa wa wa. Hanya enam menit dia pidato sambutan Selamat Datang atas nama Gubernur Papua.
Suaranya terdengar melemah. Sakit telah menderanya dalam kurun waktu yang lama tapi dia bukan tipikal orang yang mudah menyerah. Laki-laki itu bernama Lukas Enembe. Nama yang sama juga menjadi nama bagi stadion yang menurut Presiden Jokowi sebagai yang terbaik di Asia Pasifik.
Namanya ditaruh pada stadion bukan untuk gagah-gagahan dengan tubuhnya yang ringkih oleh penyakit. Dia hendak menaruh pesan kuat buat rakyatnya bahwa, kita semua bisa asal punya kemauan dan tekad yang kuat. Bukan hanya di bidang olah raga, melainkan semua bidang kemajuan yang dimiliki oleh zaman ini.
Pembukaan PON XX Papua memang digarap oleh tangan-tangan profesional. Semua apresiasi umunya menilai luar biasa. Berul-betul Torang Bisa, sesuai teklen PB PON XX. Namun tak bisa menyembunyikan jiwa-jiwa yang masih terbeban dengan pandemi yang menimpa kita hampir dua tahun lamanya ini.
Siapa saja boleh memaknai Pembukaan PON dengan sudut pandang dan subjektifitas masing-masing. Tapi ada banyak irisan hal yang sama di dalamnya. Tampilnya anak-anak Papua dengan suara merdu, tarian, seni rupa ornamen latar Papua, menampilkan para pahlawan olahraga Papua, membawa kesejukan hati sendiri.
Penuturan anak-anak Labepa (Lahir Besar Papua) mengaku sangat terharu ketika saudara-saudara mereka diberikan panggung yang begitu utuh dalam acara pembukaan ini.
"Abang, air mata saya jatuh melihat pembukaan ini. Seharusnya bangsa ini bisa seperti ini dalam kehidupan nyata di Papua, bisa memberikan ruang yang layak dan nyaman buat saudara kita Papua. Masalah keamanan yang tidak ada ujung bisa diselesaikan melalui apa yang dikatakan Gus Dur sebagai dialektika budaya. Pendekatan kekerasan kalau bisa berhasil sudah dari dulu selesai. Tapi nyatanya tidak. Panggung besar ini laksana oase bagi masyarakat yang rindu damai di Papua namun tak ada kunjung datang," ujar seorang teman sambil menyaksikan acara pembukaan PON yang semarak itu.
Di panggung nasional yang menurut Menkeu Sri Mulyani didanai sekitar Rp 10 trilyun, - mulai pembiyaan venue olahraga dan penyelenggaraan PON ini, Presiden pun ingin diapresiasi. Bahwa ia, - selain kemajuan olahraga di Papua juga, sedang membangun infrastruktur transportasi darat, laut dan udara. Semua orang ingin berada dan menjadi bagian dalam panggung terhormat masyarakat olahraga nasional tiap empat tahun ini.
Persiden tampak berbahagia sekali berada di tanah Papua dalam momentum emas PON pertama di Papua, semenjak PON pertama 1948 di Solo. Setelah 73 tahun Papua hanya menjadi kontingan tamu di tanah orang, akhirnya kali ini terwujud dalam sejarah olah raga tanah air.
Ini sangat bergantung besar terhadap politikal will seorang gubernur. Dan Lukas Enembe merintis langkahnya sejak tahun pertama ia menjabat di tahun 2013 lalu. Delapan tahun ia jatuh bangun mempersiapkan ini, bahkan dalam keadaan ia sakit sekalipun. Ini tentang seorang anak Papua dan tegad baja yang kuat dalam dirinya. Inilah hikmat dan hakikat nilai istimewa bagi PON ini. Ia tidak peduli dengan ganguan lawan-lawan politik yang senantiasa mencoba menjegalnya.
Kata Lukas Enembe, dalam suatu kesempatan mengatakan pada saya, sebenarnya PON ini bahasa simbul saja. "Jauh di dalam lubuk hati saya adalah cita-cita
setinggi langit bagi rakyat saya agar bisa menjadi bagian yang layak dalam masyarakat nasional dan internasional. Yang orang lain bisa, kita juga harus bisa. Anak saya Hasrat bilang, pada saat saya tak sadarkan diri karena sakit, saya berteriak-teriak. Bagaimana nasib rakyat saya .... bagaimana nasib rakyat saya," turur suami dari Yulce Enembe ini.
Terbungkus oleh suaranya yang terbata-bata
sambutan Selamat Datang oleh Gubernur Papua memiliki hikmat tinggi. Ucapan terima kasih kepada Sang Pencipta, Tuhan Yang Maha Esa, berkat kuasa dan kebaikannya membuat kita dapat melihat dan merasakan hari yang bersejarah ini. Bahwa apapun keadaan kita, bahkan acara pesta meriah sekalipun harus mengingat Tuhan.
Dia menyapa semua tanpa kecuali. "Saya ucapkan selamat datang kepada seluruh kontingen dan pihak-pihak pendukung lainnya. Tangan kami terbuka lebar untuk menyambut sahabat-sahabat semua dan hati kami juga diselimuti penuh oleh kasih untuk menemani setiap detik sahabat semua di tanah Papua."
Sebuah kebanggaan bagi kami yang ada di Provinsi Papua, melihat seluruh anak bangsa berkumpul dan bersatu di tempat ini. Saya berterimakasih kepada panitia penyelenggara di semua tingkatan yang telah melakukan pekerjaan luar biasa ini. Mungkin, kesempurnaan tidak dapat kami berikan sepenuhnya, untuk itu dengan kerendahan hari saya selaku Ketua Umum PB PON XX Papua meminta maaf apabila ada kekurangan dan ketidak nyamanan selama penyelenggaraan PON.
Dalam keasaanya yang ringkih sekalipun ia berusaha meyakinkan kenyamanan kontingen tamu. "Saya dapat memastikan bahwa, kami seluruh panitia penyelenggara akan berupaya semaksimal mungkin membuat banyak senyum dan tawa dibanding tangis dan kecewa."
Saya juga berterima kasih kepada Presiden Republik Indonesia Ir. Haji Joko Widodo yang merindukan pelaksanaan PON di Papua. Tanpa dukungan Bapak tidak akan terlaksana.
Saya juga berterimakasih kepada para atlet yang telah terpilih untuk mewakili provinsinya masing-masing.
Kalian adalah deretan pahlawan bagi masing-masing daerah yang diwakilkan.
Pandemi Covid-19 merupakan musuh kita bersama yang hingga sampai saat ini membuat kita semua tertatih, tersandung, terjatuh bahkan banyak saudara kita yang harus gugur melawan virus ganas tersebut.
Namun, ada banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah pusat bekerjasama dengan pemerintah daerah yang ada di Indonesia, senantiasa berbuat terbaik demi mengantisipasi, melindungi dan mengobati seluruh Rakyat Indonesia.
Pekan Olahraga Nasional ini telah melalui banyak sekali evaluasi dan monitoring yang rutin dan berkelanjutan, hingga akhirnya kami dapat memutuskan untuk tetap melaksanakan hajatan akbar ini dengan berbagai pembatasan penyesuaian.
Saya percaya bahwa pesta olahraga terbesar ini menjadi perekat konsep kesatuan yang dimiliki oleh Negara Kesatua Republik Indonesia.
"Dari tanah Papua, saya akan tunjukkan kepada seluruh sahabat-sahabat yang ada di penjuru Nusantara bahwa kami, masyarakat Papua, akan senantiasa menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Republik Indonesia sebab Merah putih akan selalu terjahit rapih dalam hati dan jiwa kami." Dengan pernyataan sejelas ini di panggung nasional, di depan seorang Presiden dan selurih masyarakat Indonesia, masihkah ia harus dicurigai seperti yang terjadi selama ini.
Hari ini dengan penuh harapan, saya mengajak sahabat-sahabat semua menjadikan PON XX Papua 2021 sebagai simbol kemenangan kita bersama sekali lagi Simbol Kemenangan kita bersama.
Kata-kata bisa saja dirangkai oleh pembuat naskah. Karena kata hanya pengikat makna.
Tapi kata-kata memiliki bobotnya sendiri melalui jiwa yang mengucapkannya. Nada pidato yang datar dan monoton selama enam menit, tak mampu menghapus kedalaman makna dibalik itu. Melalui mulut Gubernur Lukas Enembe, Tuhan mengajak siapapun yang sedang memegang kekuasaan di Jakarta sana, mulai sekarang sentuhlah Papua dengan pendekatan kasih. Lewat sambutannya yang pendek, dengan kemurnian hati seorang anak adat, siapapun yang masih punya nurani akan tersentuh.
Di panggung nasional, depan Presiden Kepala Negara, Papua melalui seorang Lukas Enembe mengulurkan tangan cinta. Akankah uluran tangan itu bakal berbalas.
Torang bisa. Wa wa wa