Home Pemda Intan Jaya Penuh Haru Bernuansa Adat Prosesi Pentahbisan Tiga Imam Baru di Sugapa

Penuh Haru Bernuansa Adat Prosesi Pentahbisan Tiga Imam Baru di Sugapa

suroso  Senin, 18 Oktober 2021 11:41 WIT
Penuh Haru Bernuansa Adat Prosesi Pentahbisan Tiga Imam Baru di Sugapa

SUGAPA – Kental dengan nuansa adat khas Suku Megani dan Suku Moni Pegunungan Tengah, namun tetap religius dalam tata cara Misa Gereja Katolik,  nampak terlihat saat prosesi pentahbisan tiga diakon baru  Fransiskus Sondegau, Yosef Bunai, dan Yeskiel Belau.

Sebelum memasuki Gereja St Misael, Distrik Sugapa, Kab. Intan Jaya tempat ketiganya akan ditahbiskan.

Misa yang dimulai tepat Pukul 09:00 WIT dan berakhir sampai dengan Pukul 15:40 WIT dipimpin  Sekjen KWI Mgr. Antonius Subianto Benjamin, OSC dari Keuskupan  Bandung dan diikuti ribuan umat katolik se Dekenat Moni – Puncak Jaya.

Adapun hadir dalam acara tersebut diantaranya Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni S.Sos, M.Si, Sekda Intan Jaya  Asir Mirip (Sekda Intan Jaya, Dandim 1705 Nabire Letkol Inf Anjuanda Pardosi, Kadinas BPMK Intan Jaya  Joakim Mujijau. Melianus Belau Anggota DPRD Intan Jaya yang juga Ketua Umum Pentahbisan Imam.

Ketua Dewan Paroki Kab. Intan Jaya John Abugau, seluruh Pastor dari Keuskupan Timika dan juga Intan Jaya.

Dalam jejeran undangan, nampak juga seluruh Aparat Keamanan di Kab. Intan Jaya yang melaksanakan pengamanan

Pukul 10.00 WIT, perwakilan dari keluarga Diakon Yeskiel Belau bergerak secara iring-iringan dengan tarian adat dari Lapangan Gereja Katholik St. Misael menuju ke Pastoran untuk diserahkan kepada panitia Pentahbisan Imam.

Selanjutnya sekitar Pukul 10.15 WIT, perwakilan dari keluarga Diakon Fransiskus Sondegau Keluarga besar dari Suku Megani melepas kepergian anak terkasih mereka untuk menjadi Imam baru dengan penuh haru dan tetesan air mata.

Fransiskus Sondegau akan menjadi pelayan Tuhan untuk melayani umat. Baik itu di wilayah Intan Jaya dan dimana saja bisa melayani di Keuskupan Timika maupun diluar Keuskupan Timika.

Selanjutnya Diakon Yoseph Bunai bergerak secara iring-iringan tari – tarian adat dari Bandara Bilorai menuju ke Pastoran untuk diserahkan kepada panitia Pentahbisan Imam.

Pukul 11.00 WIT, penerimaan ketiga Diakon oleh Mgr. Antonius Subianto Benjamin,OSC.

Pukul 11.20  WIT, rombongan Uskup, Pastor dan Diakon bergerak dengan iring-iringan dari Pastoran menuju ke Gereja Katolik St. Misael untuk dilanjutkan Misa Raya Pentahbisan Imam.

Sekitar Pukul 14.25 WIT, sambutan dari Melianus Sondegau selaku Ketua Umum Panitia Pentahbisan Imam) mengucapkan

Selamat kepada tiga Diakon yang sudah diangkat menjadi Imam baru.  “Semoga membawa berkat untuk semua umat di dunia khususnya di daerah Kab. Intan Jaya,” ucap Melianus.

Disamping itu juga dirinya mengucapkan Terima kasih atas kerja sama seluruh panitia atas kegiatan yang berjalan dengan lancar dan terima kasih kepada semua pihak yang membantu kegiatan dengan lancar dan aman.

Sementara itu Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni dalam sambutannya mengucapkan  Selamat datang kepada Uskup Antonius Subianto. “Seperti ini kondisi Paroki di Intan Jaya agar diperhatikan oleh Keuskupan Jakarta. Selamat kepada ketiga Diakon telah ditahbiskan menjadi imam, semoga menjadi berkat kepada kita semua,”ucap Bupati Natalis.

Selaku kepala daerah dirinya juga mengucap syukur  karena kegiatan ini berjalan dengan aman dan lancar. Karena kerja sama seluruh panitia bersama Aparat Keamanan yang ada di Kab. Intan Jaya.

“Semoga konflik antar saudara yang ada di Kab. Intan Jaya ini cepat selesai dan cepat untuk melanjutkan pembangunan di Kab. Intan Jaya,” harapnya.

Upacara Pentahbisan Tiga Diakon baru ini dilanjutkan dengan ramah tamah bersama umat Gereja Katholik St. Misael.

Rencananya hari ini akan digelar Pesta Rakyat Bakar Batu umat St Misael Bolorai bersama tiga imam baru putra asli daerah. (ist)  

suroso  Selasa, 30 Agustus 2022 23:28
Papua Dalam Permainan Sio (Persio) Penuh Korban
*) Oleh : Anton Agapa (TOA)
suroso  Selasa, 24 Januari 2023 20:3
Saatnya Orang Papua Jaga Alam dan Lestarikan Budaya
SAATNYA kita! Orang Asli Papua (OAP) hentikan kerusakan alam yang sebagai pelindung kehidupan dan lestarikan budaya menurut pikiran Alam Orang Papua. Karena Alam dan budaya adalah manusia yang selalu memberi stamina tubuh manusiaagar tetap mempertahankan budaya nafas kehidupan kita diatas alamnya itu sendiri, di Papua.

Hahae

Tatindis Drem Minyak
suroso  Sabtu, 16 April 2022 3:53

Pace satu dia kerja di Pertamina. Satu kali pace dia dapat tindis deengan drem minyak. Dong bawa lari pace ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan dokter, pace pu kaki patah.

Setelah sembuh, pace minta berhenti kerja di Pertamina.

Waktu pace ko jalan-jalan sore di kompleks, pace ketemu kaleng sarden. Dengan emosi pace tendang kaleng itu sambil batariak "Kamu-kamu ini yang nanti besar jadi drem." 

Iklan dan berlangganan edisi cetak
Hotline : 0853 2222 9596
Email : papuaposnabire@gmail.com

Berlangganan
KELUHAN WARGA TERHADAP PELAYANAN UMUM
Identitas Diri Warga dan Keluhan Warga

Isi Keluhan