DEIYAI – Warga Distrik Kapiraya, dari dulu masih merindukan jalan darat tembus Deiyai – Kapiraya. Karena ketika warga Kapiraya akan menjual hasil pertanian atau ingin bepergian ke ibukota Kabupaten Deiyai, harus lewat Timika. Itupun harus menggunakan speedboard dan cukup jauh perjalannnya. Sehingga hingga saat ini juga warga Kapiraya merindukan jalan darat dari Deiyai tembus Distrik Kapiraya.
Menanggapi keinginan dan kebutuhan warga Kapiraya soal jalan darat, Pemerintah Kabupaten Deiyai melalui dinas terkait sejak tahun lalu telah mulai membangun jalan darat dari Kampung Kogemani, Distrik Tigi Barat, tembus menuju ibukota Distrik Kapiraya. Telah dikerjakan pembangunan jalan darat itu namun hingga saat masih belum dilanjutkan pekerjaannya.
Oleh karena itu, Kepala Suku Mee di Kapiraya, Alpius Badokapa, berharap Pemerintah Kabupaten Deiyai, Pemerintah Provinsi Papua, pemerintah pusat, dapat melanjutkan pembangunan jalan darat yang sedang dibangun dari Deiyai menuju ibukota Distrik Kapiraya.
“Kami sangat senang dan bangga terhadap pelaksanaan pembangunan jalan darat dari Deiyai tembus Kapiraya. Karena pembangunan jalan darat yang dibangun ini akan menjawab kebutuhan masyarakat Kapiraya, yang selama ini masih merindukan hingga saat ini,” katanya kepada media ini.
Oleh karena itu, lanjutnya, pembangunan jalan darat ini pemerintah daerah, provinsi, pusat, dapat segera melanjutkan pekerjaan.
“Kami dari pihak kepala suku tidak ada keberatan. Kami sangat senang dengan dibangunnya jalan darat itu. Tidak ada masalah, tidak ada warga yang kontra terhadap pelaksanaan pembanguna jalan darat itu. Aman–aman saja selama mereka bangun jalan darat itu maka pemerintah daerah dapat segera lanjutkan pembanguann jalannya untuk diselesaikan,” jelasnya.
Dikatakan, pembangunan jalan yang sedang dibangun juga merupakan salah langkah dalam membangun daerah. Karena bangun jalan adalah untuk menjawab salah satu kebutuhan masyarakat Deiyai. Selain itu, bangunan jalan adalah membuka isolasi daerah maka diharapkan kepada pemerintah dapat segera dilanjutkan pembanguna jalan daratnya.
“Bisa diberhentikan pekerjaan pembangunan jalann apabila ada orang atau warga memalang atau kontra terhadap pelaksanaan jalan darat menuju Kapiraya. Selama ini tidak ada warga palang dan lainnya jadi kami mohon kepada pemerintah daerah daerah, provinsi, pusat, dapat lanjutkan pembangunan jalan daratnya,” tambahnya.
Dia juga kembali berharap, pekerjaan pembangunan jalan dalam tahun 2021 ini atau tahun depan 2022, dapat diselesaikan dan tembus Deiyai- Kapiraya. Sehingga aktifitas warga Kapiraya, dapat berjalan lancar, terutama dalam menjual hasil pertanian. (hbb)