*) Oleh : dr. Suspina Pasande
Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita menemui orang-orang atau bahkan diri kita sendiri yang pernah mengeluhkan gatal-gatal terutama di badan. Tetapi dapat juga terjadi pada leher,tangan, kaki ataupun di tempat lainnya. Keluhan gatal tersebut berlangsung lama, berulang, makin gatal bila berkeringat, diobati tapi tak kunjung sembuh hingga sangat mengganggu tidur. Gatal-gatal pada badan sering di sebabkan oleh infeksi jamur. Salah satu penyakit infeksi jamur pada badan yang sering adalah Tinea Imbrikata atau masyarakat di Papua lebih mengenalnya dengan sebutan Kaskado.
Tinea imrikata atau Kaskado merupakan infeksi jamur golongan Dermatofita yaitu Trichophyton concentricum, bersifat kronis dan memberikan gambaran khas berupa lingkaran –lingkaran yang tersusun konsentris.
Tinea imbrikata dapat menular melalui kontak langsung manusia dengan manusia, manusia dengan hewan yang terinfeksi (hewan peliharaan seperti kucing, anjing), manusia dengan tanah terinfeksi yang mengandung jamur serta kontak fisik manusia dengan jamur yang menempel pada benda-benda seperti sabun, handuk , pakaian dan lain
Terdapat beberapa faktor pencetus terjadinya Tinea imbrikata yaitu Iklim tropis, kondisi tempat tinggal dengan kelembapan yang tinggi (contoh ruang olahraga, pekerjaan di luar ruangan, ruang loker, perumahan militer), memakai pakaian yang terlalu ketat dengan bahan tidak serap keringat, tinggal berdesakan, kamar mandi bersama, kebiasaan tidak mengganti pakaian apabila berkeringat, kebersihan perorangan yang buruk. status nutrisi yang kurang, keadaan imunosupresi atau kondisi penurunan daya tahan tubuh seperti pada penyakit Diabetes(kencing manis), Tuberkulosis Paru (flek paru), AIDS ; obesitas, dan aktifitas fisik yang berlebihan.
Masa inkubasi pada Tinea imbrikata berkisar 1-3 Minggu. Masa dimana jamur masuk ke dalam tubuh hingga menimbulkan gejala. Gejala-gejala tersebut berupa lingkaran-lingkaran yang tersusun konsentris. Bila membesar dapat bersatu membentuk pinggiran polisiklik (bentuk pinggiran sambung-menyambung), disertai skuama halus/ kulit bersisik, dapat bersifat gatal yang sangat pada permulaan infeksi. Dan disertai infeksi sekunder seperti lepuhan–lepuhan kecil berisi nanah di sekitar ruam.
Pencegahan dapat dilakukan agar terhindar dari Tinea Imbrikata seperti mencuci tangan, pakaian, handuk secara rutin, mengonsumsi makanan bergizi, mengganti pakaian bila berkeringat, tidak menggunakan barang pribadi secara bersama, kontrol ke dokter bila menderita penyakit Diabetes.
Tinea imbrikata tidak tergolong penyakit kulit serius, mudah diobati tetapi mudah menyebar. Pengobatan dapat menggunakan krim atau salep antijamur bila ruam kecil, sedikit dan terlokalisir. Bila luas dapat menggunakan shampoo antijamur . dan apabila tidak membaik dengan terapi topikal (krim, shammpo) maka pengobatan sistemik melalui obat antijamur oral (diminum) yang diberikan selama 2- 4 minggu. Bila disertai dengan infeksi sekunder akibat garukan maka diberikan antibiotik. Ada beberapa jenis obat antijamur yang dapat diberikan seperti mikonazol, ketokonazol, terbinafin, clotrimazol, dan griseofulvin. Agar cara penggunaan obat antijamur benar dan tepat, sebaiknya bila menemukan keluhan-keluhan tersebut, segera periksakan ke Dokter. (Penulis adalah dokter pada BLUD RSUD Nabire. Sumber : Fitzpatrick's dermatology edisi ke 9, Dermatology edisi ke 3, Ilmu penyakit kulit dan kelamin edisi ke 7 FK UI 2017)