JAYAPURA – Selasa (26/4/22), KNPB Sektor Egagowiyai, IPPMMARPUT, IKAPPMMA, IPPMMAPI, dan Jemaat Pos Pi Maranatha, mengenang kembali kematian Arnold Ap yang ditembak mati pada 26 April 1984 - 26 April 2022. Tepat pada Bukit Senyum, Kota Raja Dalam, Jemaat Pos PI Maranatha Kelasis Kota Jayapura.
Dilandasi dengan ibadah singkat yang dipimpin Metias Gobai, mahasiswa Walter Pos7 Sentani-Jayapura-Papua. Dengan Thema dalam ibadah memperingati hari kematian Arnold Ap yang ditembak mati adalah penghiburan dalam penderitaan (Ratapan3: 1-66)
Setelahnya, dilanjut dengan pemutaran film Arnold Ap. Hasil dari pemutaran videonya masuk buka ruang untuk diskusi panel sesuai setiap pandangan terhadap pemutaran video.
Dalam diskusinya, Siberius Tenoye mengatakan, Arnold Ap merupakan antropolog dan musisi ini ditembak mati pada 26 April 1984 karena dicurigai membangkitkan nasionalisme Papua.
Lanjut Tenoye, Arnold Clemens Ap menjadi sebagai hati nurani Tanah Papua. Ia Lahir di Biak-Numfor, sebuah pulau indah di tengkuk Papua yang kini dalam ancaman kerusakan ekologis. Arnold Ap menjadi antropolog dan musisi terkemuka berkat perannya membentuk grup musik Mambesak yang terbang menjadi gerakan kultural dan identitas rakyat Papua.
"Dan apa yang kita buat ini menjadi kesan buat generasi berikut yang akan datang agar mereka pun terus melakukan keheningan Arnold Ap sebagai membangkitkan semangat perjuangan berikutnya sampai Papua bebas dari kekejaman kapitalis dan kolonialisme Indonesia hari ini," pesan Sibe Tenoye.
Yeskel Adi sebagai pemimpin hari mengenang kembali kematian Arnold Ap, mengatakan, Arnol Ap meningal karena kebenaran, dan seninaman sejati yang mampu melewatkan realita dinamika politik yang bergejolak di bawah tekanan miterisme dalam operasi dari tahun 1970-1980 di seluruh tanah air West Papua. Tapi bagi Arnol Ap kebenaran harus ditegakan dan mengibur banyak orang adalah bagian dari hidup karena bernyanyi untuk hidup dan hidup untuk bernyayi.
Alvons Kadepa sebagai ketua sektor mengatakan, Arnol Ap adalah pahlawan Bangsa Papua yang pernah berjuang melalui lagu dengan Group Mambesak dan perjuangannya adalah membangkitkan semangat perjuangan rakyat Papua dari Sorong sampai Merauke.
"Sehingga hari-hari seperti ini, kita sebagai orang asli Papua terus hening kembali dimana kejadian penembakan TNI/Polri terhadap pejuang-perjuang Bangsa Papua yang telah kita lalui. Agar akan hadir rohnya dalam perjuangan kita dan perjuangan semakin eksis di medan revolusioner orang Papua menuju kebebasan dari semuan belenggu senjata Negara Kesatuan Republik Indonesia," pesan Alvons Kadepa. (Hendrikus Gobai)