DEIYAI - Warga masyarakat Deiyai khususnya warga Distrik Kapiraya, berharap para pimpinan daerah dalam hal ini bupati, Ketua DPRD, beserta pihak terkait, perjelas tapal batas wilayah antara Kabupaten Deiyai dengan Kabupaten Mimika, khususnya di wilayah selatan dari kedua kabupaten tersebut.
Warga Kapiraya berharap pimpinan pemerintah Daerah Deiyai, harus hadir turun di lapangan. Karena selama ini, sering terjadi persoalan atas saling mengklaim lahan, tanah, wilayah, antara Suku Mee dengan Suku Kamoro di Distrik Kapiraya, Kabupaten Deiyai. Tampaknya akibat kurang begitu jelasnya tapal batas wilayah maka perlu perjelas tapal batasnya.
Mengingat sering terjadi persoalan atas klaim lahan, tanah, diantara warga masyarakat dua suku yang mendiami yaitu Suku Mee dengan Suku Kamoro. Selain itu, dalam rangka mempermudah dan memperjelas rentang pelayanan pemerintah daerah kepada warga Kapiraya, maka warga Kapiraya sangat berharap kepada pemerintah Deiyai, segera memperjelas tapal batas wilayah antara Kabupaten Deiyai dengan Kabupaten Mimika.
Salah seorang warga Kapiraya, D. Badokapa, didampingi beberapa warga mengharapkan, pimpinan daerah Kabupaten Deiyai, dapat membentuk tim, menyelesaikan sejumlah persoalan di wilayah perbatasan. Salah satu diantaranya adalah perlu perjelas tapal batas wilayah dan persoalan yang terjadi diantara warga atas saling mengklaim tanah, lahan, wilayah di wilayah perbatasan antara Kabupaten Deiyai dengan Kabupaten Mimika di Kapiraya.
“Kami berharap pemerintah daerah Deiyai bentuk tim untuk perjelas tapal batas wilayah pelayanan pemerintahan antara Kabupaten Deiyai dengan Kabupaten Mimika. Agar selanjutnya dapat jelas tapal batas wilayahnya antara kedua kabupaten dan warga Kapiraya juga tidak saling mengklaim atas lahannya atau wilayahnya,” katanya.
Dia juga kembali berharap agar pemerintah Deiyai, dapat segera berupaya mengambil langkah-langkah untuk dapat memperhatikan kondisi daerah di Kapiraya. Terutama perjelas soal tapal batas wilayahnya. Karena akibat kurang begitu jelasnya tapal batas, sering terjadi persoalan diantara sesama warga Kapiraya dari dua suku yaitu Suku Mee dengan Suku Kamoro. (hbb)