NABIRE – SD Inpres Abaugi Distrik Mapia Utara Kabupaten Dogiyai berumur 40 tahun berkelas enam tapi hanya ada seorang guru PNS yang mengajar. Hal ini sebagai sejarah baru bagi Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal ini disampaikan alumni sekaligus intelektual asal Kampung Megaikebo, Ruben Madai, S.IP, disela-sela kegiatan doa syukuran HUT SD Inpres Abaugi ke-40 Tahun pada Jumat (17/06/22) lalu di halaman sekolah.
Lanjut Ruben, sekolah ini jumlah murid lebih dari 200 orang hanya satu orang guru yang mengajar juga sebagai PNS dan berNIP status kelas enam. Sehingga [emerintah daerah harus memberikan perhatikan dengan serius. Agar kedepannya kita orbitkan generasi emas Papua mulai dari tingkat SD.
Dan keunikan dari SD ini adalah pemerintah daerah membiarkan hingga seorang non pegawai atau tenaga honorer dengan kepeduliannya bisa bertahan mengajar sampai 4 hingga 6 tahun jika anak didiknya sudah menjadi sarjana. Sehingga kedepannya pemerintah daerah harus perhatikan dengan benar dan serius.
Kepsek SD Negeri Abaugi, Titus Magai, S.Pd, mengatakan, jumlah murid yang ada SD Inpres Abaugi berjumlah 200 murid lebih dari kelas satu sampai kelas enam. Dirinya menjabat sebagai kepala sekolah dan juga sebagai staf guru serta 9 orang guru berstatus sebagai seorang guru honor. Diharapkan pemerintah daerah Dogiyai dapat memperhatikan dan menerima tes CPNS berikutnya untuk diangkat menjadi PNS.
Mewakili Pemerintah Daerah Dogiyai, Kepala Distrik Mapia, Yohanes Butu, Amd, S.Sos, mengajak seluruh masyarakat Mapia saat ini zaman era digital dan aplikasi. Sehingga seluruh masyarakat Mapia mohon urus Kartu Keluarga (KK) karena hari ini anak-anak masuk sekolah harus membutuhkan kartu keluarga. (modes)