Nabire Ibukota Papua Tengah, Bupati Mesak Ingatkan Bupati Omaleng

NABIRE | PAPUAPOS NABIRE – Bupati Nabire, Mesak Magai, S.Sos, M.Si mengomentari pernyataan Bupati Mimika, Eltinus Omaleng terkait dirinya masih tetap memperjuangkan ibukota Provinsi Papua Tengah di Mimika. Terkait perjuangan Bupati Omaleng itu, jika dilihat dari historis pemerintahan, tanya Bupati Mesak, Kabupaten Mimika sudah memekarkan berapa kabupaten ?
“Jangan ego dengan pendapatan APBD Kabupaten Mimika yang mencapai 4 triliun rupiah lebih. Tetapi baiknya koreksi diri, hasil pengelolaan APBD sebanyak itu sudah berapa banyak rakyat di Mimika yang diserjahterakan ? Berapa banyak pejabat eselon II SKPD di lingkungan Pemkab Mimika untuk Suku Kamoro dan Suku Amungme yang punya hak ulayat di Mimika ? Jangan sampai Bupati Mimika ini mimpi terhadap ibukota Provinsi Papua Tengah tapi rakyatnya tidak mengakui dia sebagai figur untuk Gubernur Provinsi Papua Tengah,” ujar Bupati Mesak kepada Papuapos Nabire, Sabtu (23/7/22) tadi malam.
Ditegaskan Bupati Mesak Magai, dirinya tidak mempunyai ambisi untuk menjadi Gubernur Provinsi Papua Tengah. Namun dirinya mempunyai mimpi agar bagaimana rakyat itu sejahtera.
“Bagaimana rakyat bisa sejahtera, itu saja yang saya mimpi. Kalau untuk masalah ambisi untuk jadi gubernur, saya tidak harap sampai kesitu. Karena masih banyak senior saya. Disitu ada Bupati Puncak Jaya, Bupati Puncak, Bupati Intan Jaya, Bupati Paniai, mereka ini kan senior, jadi saya hargai mereka, biar mereka yang akan bertarung,” ujar Bupati Nabire ini.
Bupati Mesak Magai menegaskan jika Bupati Omaleng harus menghargai pemerintah pusat. Tanggal 25 Juli 2022 mendatang, Kemendagri yang merupakan perwakilan dari pemerintah pusat melalui melalui Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) akan kunjungi Nabire untuk melihat langsung kondisi Kabupaten Nabire dengan kesiapan untuk menjemput Provinsi Papua Tengah.
“Saya pikir kalau pendapatan Kabupaten Mimika yang senilai 4 triliun rupiah lebih itu berarti seharusnya bisa bekerja maksimal untuk bagaimana rakyat Suku Kamoro dan Suku Amungme sebagai suku asli daerahnya bisa sejahtera. Jangan sampai kita ini punya mimpi besar untuk menghayal gubernur tetapi suku asli dan rakyat tidak mengakui kita sebagai figur. Kasihan rakyat kita. Saya tidak mimpi untuk jadi gubernur tapi saya hanya lihat histori pemerintahan bahwa Nabire adalah kabupaten tertua di wilayah Provinsi Papua Tengah,” paparnya.
Jika Kabupaten Mimika tidak setuju dengan Kabupaten Nabire yang ditetapkan sebagai ibukota Provinsi Papua Tengah, kata Mesak, lebih baik Kabupaten Mimika kembali bergabung dengan Kabupaten Fakfak di Papua Barat. Karena secara historis pemerintahan, Kabupaten Mimika itu dimekarkan dari Kabupaten Fakfak.
“Karena jelas bahwa Kabupaten Dogiyai, Deiyai, Paniai, Intan Jaya, Puncak Jaya dan Puncak mereka mengakui bahwa Kabupaetn Nabire ini orang tua mereka. Mudah-mudahan pernyatan saya ini Bupati Omaleng mengerti dan paham, lebih baik Bupati Omaleng kembali ke Fakfak,” ujar Bupati Mesak. (ros)
Kirimkan komentar/kritik/saran yang bersifat membangun, terkait persoalan-persoalan sosial kemasyarakatan yang berada di lingkungan ANDA.
Dengan harapan, komentar/kritik/saran yang bersifat membangun, bisa menjadi referensi bagi pihak terkait untuk mencarikan solusi atas persoalan yang terjadi.