Home Papua Tengah Situasi Dogiyai Kondusif, Pasca Pembakaran Susulan Massa

Situasi Dogiyai Kondusif, Pasca Pembakaran Susulan Massa

suroso  Kamis, 17 Nopember 2022 8:58 WIT
Situasi Dogiyai Kondusif, Pasca Pembakaran Susulan Massa

NABIRE - Situasi Kamtibmas di Kabupaten Dogiyai saat ini relatif kondusif, pasca pembakaran susulan oleh sekelompok massa. Hal itu, disampaikan oleh Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal saat dihubungi, Minggu (13/11) pagi.

Kabarnya, situasi di sore hari kemarin di Kabupaten Dogiyai sempat kondusif, namun di malam hari massa kembali melakukan pembakaran di beberapa titik termasuk perkantoran pemerintah dan rumah warga.

Hingga pukul 01.00 WIT dini hari personil gabungan TNI-Polri masih melakukan pengamanan di titik-titik yang telah ditentukan.

"Dini hari tadi massa masih  melakukan pelemparan batu dan anak panah dimana petugas berjaga, sehingga anggota membalas dengan tembakan peringatan untuk menghalau massa agar tidak mendekat ke arah petugas," ujar Kamal.

Namun pagi ini, Minggu (13/11) kata Kamal, situasi dapat dikendalikan oleh aparat keamanan yang ada di Kabupaten Dogiyai, sembari melalukan patroli jalan kaki dan memantau kerusakan akibat aksi anarkis yang dilakukan oleh massa.

"Dari pantauan aparat gabungan yang melakukan patroli terdapat 6 bangunan pemerintahan di Jalan Trans Nabire-Enarotali arah Kampung Ekimanida yang dibakar," ujarnya.

Keenam bangunan yang dibakar massa yakni, Kantor BPKAD, Kantor Dinas Pendidikan, Kantor Keuangan, Kantor Inspektorat, Kantor lingkungan Hidup dan Kantor Dukcapil.

Menurut Kamal, kerugian materiil dan korban jiwa dari kejadian ini belum bisa dipastikan, karena dari informasi yang diterima pihaknya, masih terdapat seorang warga yang belum diketahui keberadaannya dan seorang ibu bersama 2 anaknya juga belum diketahui keberadaannya.

"Kami masih menunggu situasi benar-benar kondusif untuk segera dilakukan pendataan kerugian materil dan korban jiwa maupun luka dalam peristiwa ini, serta olah TKP oleh Satreskrim Polres Dogiyai," tandasnya.

Lanjut dikatakan, aparat gabungan akan membentuk tim investigasi untuk mengungkap pelaku penyebab tindakan anarkis oleh massa.

Aksi anarkis yang dilakukan oleh sekelompok massa di Kabupatan Dogiyai dipicu kasus kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan seorang anak berusia 5 tahun, Noldi Goo meninggal dunia pada Sabtu (12/11).

Akibatnya, sekelompok massa melakukan aksi anarkis dan menyerang  supir, warga dan membakar beberapa rumah warga dan 2 unit truck serta kantor pemerintahan di Kabupaten Dogiyai.

"Dari kejadian penyerangan itu, 1 orang mengalami luka bacok dan 2 anggota polisi yang saat itu bertugas menghalau massa ikut menjadi korban," ucapnya.

Saat ini supir truck telah diamankan di Polres Dogiyai. Sedangkan para korban masih berada di Polres Dogiyai, belum bisa dievakuasi ke RSUD Nabire karena akses jalan diputus dan dipalang oleh masyarakat.

Kabid Humas menambahkan, dalam penanganan kasus ini, Kapolda Papua telah memerintahkan  beberapa pejabat utama untuk ke Kabupaten Dogiyai yang dipimpin Dirreskrimum Polda Papua beserta anggotanya.

"Pejabat utama dikirim ke Kabupaten Dogiyai untuk membantu proses penegakan hukum. Selain itu, 2 SST dari Polres Nabire tadi pagi telah berangkat ke Dogiyai untuk penebalan," tambahnya.

Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk menyerahkan kasus kecelakaan lalu lintas ini diserahkan ke penyidik Polri.

"Kita mengimbau agar proses hukum terkait Lakalantas untuk diserahkan ke penyidik Polri dan tidak ada kekerasan lagi baik terhadap orang maupun barang, karena hal ini tentu akan mengganggu pembangunan di Dogiyai dari segala aspek," pungkasnya.(wan)


suroso  Selasa, 30 Agustus 2022 23:28
Papua Dalam Permainan Sio (Persio) Penuh Korban
*) Oleh : Anton Agapa (TOA)
suroso  Kamis, 3 Agustus 2023 0:39
Mafia Tanah Adat di Papua Harus Dilawan
Masyarakat adat telah hidup pada wilayah adatnya masing masing sejak leluhur tanpa saling mengganggu, pada waktu lalu upaya upaya penguasaan kadang berakhir dengan konflik fisik, namun harus diakui juga terjadi juga migrasi dari satu wilayah adat ke wilayah adat lain, karena konflik dalam keluarga atau saat perang hongi.dll.

Hahae

Tatindis Drem Minyak
suroso  Sabtu, 16 April 2022 3:53

Pace satu dia kerja di Pertamina. Satu kali pace dia dapat tindis deengan drem minyak. Dong bawa lari pace ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan dokter, pace pu kaki patah.

Setelah sembuh, pace minta berhenti kerja di Pertamina.

Waktu pace ko jalan-jalan sore di kompleks, pace ketemu kaleng sarden. Dengan emosi pace tendang kaleng itu sambil batariak "Kamu-kamu ini yang nanti besar jadi drem." 

Populer

Mafia Tanah Adat di Papua Harus Dilawan
suroso  Kamis, 3 Agustus 2023 0:39
Peran penting Sekolah dalam Proses Pendidikan
suroso  Senin, 3 Juli 2023 0:14
Pemkab Dogiyai Buka Subsidi Angkutan Udara
suroso  Selasa, 11 Juli 2023 22:15
Iklan dan berlangganan edisi cetak
Hotline : 0853 2222 9596
Email : papuaposnabire@gmail.com

Berlangganan
KELUHAN WARGA TERHADAP PELAYANAN UMUM
Identitas Diri Warga dan Keluhan Warga

Isi Keluhan