Home Artikel Saatnya Orang Papua Jaga Alam dan Lestarikan Budaya

Saatnya Orang Papua Jaga Alam dan Lestarikan Budaya

suroso  Rabu, 25 Januari 2023 5:3 WIT
Saatnya Orang Papua Jaga Alam dan Lestarikan Budaya

*) Oleh : Hendrikus Gobai


SAATNYA kita! Orang Asli Papua (OAP) hentikan kerusakan alam yang sebagai pelindung kehidupan dan lestarikan budaya menurut pikiran Alam Orang Papua. Karena Alam dan budaya adalah manusia yang selalu memberi stamina tubuh manusiaagar tetap mempertahankan budaya nafas kehidupan kita diatas alamnya itu sendiri, di Papua. 

Allah menciptakan alam ini indah dan sempurna, tetapi akibat ulah manusia maka alam menjadi rusak, dan kerusakan alam itu berakibat fatal bagi kehidupan manusia Papua. Jika terus terjadi begitu, tidak ada harapan hidup bagi manusia Papua. Apalagi harapan perjuangan Kita Orang asli Papua. Maksud, berjuang sambil menjaga alam dan budaya itu lebih penting daripada berjuang tanpa keyakinan menurut alam dan budaya maka perjuangan kita akan sia-sia belaka.

Sehingga Kita pentingnyamembangun kesadaran bahwa, jaga alam, stop jual alam dan lestarikan budaya menurut kehendak alamnya. Daripada alam makan manusia sehingga tidak ada generasi berikutnya yang untuk melanjutkan kelestarian keutuhan Alam dan budaya untuk generasi berikutnya lagi. Karna Alam juga adalah manusia yang kita tidak bisa dilihat dan Ia selalu menatapi pada orang yang benar-benar menjaga keutuhan alam dan selalu berpuasa pada budaya yang menurut Orang Papua tidak harus dilanggar. Sebab itu hukum alam yang selalu melindungi dan menolong dalam hidup dan kehidupan setiap orang Papua baik secara berkeluarga maupun tidak secara berkeluarga yakni individualnya. Artinya, tindakan manusia yang sedang merusak keutuhan alam ciptaan hanya karena kepentingan politik ekonomi ilegal diatas Tanah Papua itu, harus dihentikan dan pentingkan bagaimana kesadaran untuk mengaja dan mengola semua keutuhan alam ciptaannya sesuai apa yang telah menjadi kebudayaan berkebun untuk memenuhi hidup bagi orang asli Papua itu sendiri  

Alam itu bagian dari hidup dan pelaku hidup adalah manusia, manusia tidak harus memperkosa alam yang sebagai sumber hidup bagi umat manusia Papua. Oleh karena itu, manusia tidak dapat dipisahkan dari alam yang sebagai pelindung dalam sepanjang kehidupan manusia Papua. 

Kita sadari bersama bahwa, Ugatamee  menciptakan alam ini dari hari pertama sampai hari kelima pada akhirnya diperuntukkan bagi kehidupan manusia. Sebab setelah bumi tertata dan tercipta dengan baik, pada hari ke-Enam Allah menempatkan manusia di atas bumi. 

Manusia dapat hidup karna sebelumnya Tuhan telah diciptakan alam dengan teratur agar manusia tetap hidup dengan rasa bersyukur yang sedalam-dalamnya atas Penciptaannya. Jangan sekali-kali merusak Alam yang diciptakan oleh Tuhan dan jangan merusak tubuh Tuhan adalah Alam yang selalu menjaga dan mempertahankan tubuh hidup manusia Papua 

Manusia dan alam sumber hidup secara berdampingan dan selalu saling membutuhkan. Manusia membutuhkan alam dan alam juga membutuhkan manusia kepentingan memenuhi harapanhidup manusia itu sendiri. Dengan itu, manusia jangan pernah merusak dan menjual alam semesta dengan uang yang kini dipentingkan oleh negara kolonial Indonesia diatas tanah Papua. Sehingga bisa saja manusia makan manusia, manusia layak menjual alam, jual tanah, budaya dengan sembarangan terhadap orang yang berkepentingan politik kapitalismedanperusahan illegal yang telahdansedangberoperasi di seanteroTamah Papua.

Karena saat ini saya menilai banyak perilaku manusia yang gampang merusak alam yang diciptakan oleh Tuhan, padahal penciptaanya supaya manusia tetap hidup dengan kokoh dari hasil alamnya. Penulis dipertegas kepada seluruh masyarakat adat Papua agar jangan merusak alam karena suatu kepentingan tertentu yang pada akhirnya memarginalisasi masyarakat adat setempatnya di seluruh pelosok Tanah Papua 

Perjuangan kita, masih dalam proses. Selagi proses untuk membebaskan diri dari perilaku manusia yang tidak beretika terhadap alam Papua, Kita  sadar pada alam dan budaya yang mampu melawan segala perilaku manusia yang untuk merusak alam dan budaya kita yang sumber dari alamnya itu sendiri. Karna tanpa alam dan budaya, manusia tidak bisa hidup dan tak mampu untuk memperjuangkan perjuangan selanjutnya sehingga harapan besar pun gampangdiruntuhkan oleh tertentu orang yang berkepentingannya melehmakan kekuatan alam yang selalu mengawasi dan melindungi dalam perjuangan kita orang asli Papua dari diatas alam leluhurnya kita sendiri. 

Oleh karena itu, memperpanjangkan perjuangan hidup orang asli Papua dan tidaknya kembali pada keutuhan alam ciptaannya dan budaya manusia Papua itu sendiri. Maka dalam perjuangan kita harus ada kesadaran diri untuk mengimbangi dengan alam, budaya dan religi menurut orang Asli Papua itu sangat penting dan prioritaskan. Percaya pada keyakinan budaya dan adat istiadat yang diwariskan dari alam leluhur orang asli Papua adalah petunjuk jalan menuju kebaikan suatu harapan baik untuk secara umum demi menjadi bangsa yang tersendiri maupun secara individualnya. 

Jangan juga terlalu mendoktrin dengan keyakinan-keyakinan budaya luar yang untuk menjajah dan mencuri segala hak alam dan budaya yang dimilik oleh Orang Asli Papua. Kini saatnya untuk kita orang asli Papua kembali merenungkan potensi alam dan budaya yang telah membentuk keyakinan hidup yang sejati bagi  manusia Papua. 

Kesimpulan merupakan alam memiliki makna yang luas setara dengan dunia alam, dunia fisik, atau dunia materi mengacu kepada fenomena dunia fisik dan juga kehidupan secara umum bagi umat manusia yang ada di bumi Skala alam terbentangdari sub-atomim sampai kosmik.

Studi tentang alam adalah bagian besar dari ilmu pengetahuan. Meskipun manusia adalah bagian dari alam, kegiatan manusia sering dipahami sebagai kategori terpisah dari fenomena alam lainnya. Maka, sebagai manusia yang diciptakan oleh Tuhan melalui debu tanah di padang gurung, sehingga hentikan keinginan  untuk merusak keutuhan alam dan budaya yang sumber dari alam sebagai pondasi hidup bagi manusia Papua. Orang yang tetap jaga alam dan lestarikan budaya adalah akan melihat suatu hikmat kebahagiaan dan ia tetap akan hidup dalam perlindungan Pencipta-Nya dari antara manusia yang hidup karna hasil dari alam yang diciptakan oleh Tuhan itu sendiri. (Penulis Kesadaran Bagi Kita Orang Asli Papua adalah Mahasiswa Uncen, Jayapura-Papua)


suroso  Selasa, 30 Agustus 2022 23:28
Papua Dalam Permainan Sio (Persio) Penuh Korban
*) Oleh : Anton Agapa (TOA)
suroso  Selasa, 24 Januari 2023 20:3
Saatnya Orang Papua Jaga Alam dan Lestarikan Budaya
SAATNYA kita! Orang Asli Papua (OAP) hentikan kerusakan alam yang sebagai pelindung kehidupan dan lestarikan budaya menurut pikiran Alam Orang Papua. Karena Alam dan budaya adalah manusia yang selalu memberi stamina tubuh manusiaagar tetap mempertahankan budaya nafas kehidupan kita diatas alamnya itu sendiri, di Papua.

Hahae

Tatindis Drem Minyak
suroso  Sabtu, 16 April 2022 3:53

Pace satu dia kerja di Pertamina. Satu kali pace dia dapat tindis deengan drem minyak. Dong bawa lari pace ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan dokter, pace pu kaki patah.

Setelah sembuh, pace minta berhenti kerja di Pertamina.

Waktu pace ko jalan-jalan sore di kompleks, pace ketemu kaleng sarden. Dengan emosi pace tendang kaleng itu sambil batariak "Kamu-kamu ini yang nanti besar jadi drem." 

Iklan dan berlangganan edisi cetak
Hotline : 0853 2222 9596
Email : papuaposnabire@gmail.com

Berlangganan
KELUHAN WARGA TERHADAP PELAYANAN UMUM
Identitas Diri Warga dan Keluhan Warga

Isi Keluhan