NABIRE - Petugas pendampingan yang dipercayakan beberapa waktu lalu melihat hasil kebun kopi sambil petik buah oleh salah satu petani kopi dampingan YAPKEMA Papua di Kampung Geiketago, Distrik Nakama, Kabupaten Paniai, Akulian Pigome menanam pohon kopi ada sekitar 550 pohon.
Demikian disampaikan salah satu anggota dampingan YAPKEMA Papua, Herman Degei, diterima media ini di kediamannya di Kampung Bumi Mulia, Senin (10/4/23.
Dikatakan Herman, lahan kopinya seluas hamper satu hektar. Ia mulai menanam pada tahun 2016 dengan mengambil bibit dari salah satu petani kopi di kampung tetangganya, yaitu Itoka. Ada sekitar 550 pohon kopi yang sudah ditanam, ada yang sudah berbuah tahun lalu, ada juga yang baru mau berbuah. Ia sudah mulai petik buahnya untuk diproses dan dijual.
Salah satu kendala yang dialami Pigome adalah belum adanya alat perawatan kebun seperti gunting dan gergaji pangkas.
“Dalam kunjungan kami beberapa minggu lalu kami sekalian pergi melihat membawakan peralatan kebun yang dibutuhkan Bapak Pigome. Ia senang sekali langsung mulai menggunakan peralatan tersebut. Dengan cetakan ia membuka dus, tes beberapa kali, dan kemudian mulai memotong beberapa tunas air yang bermunculan pada bagian samping dan bawah batang utama tanaman kopi,” ujarnya.
Kata dia, cabang-cabang tersebut membutuhkan suplay makanan yang sangat besar, bikin rimbun tanaman kopi, sementara tidak menghasilkan buah alias tidak produktif. Cabang yang tidak bermanfaat dipotong lalu dibuang. Yang bermanfaat saja yang ditinggalkan. (modes)