NABIRE - Mahasiswa Program Studi (Prodi) Diploma Tiga (D III) Kebidanan Nabire, Jurusan Kebidanan Poltekes Jayapura tahun akademik 2022/2023 mengucapkan janji dan pemasangan atribut oleh Wadir 1 Bagian Akademik Poltekes Jayapura, Wadir 1, Blestina Mariorita, S.Kp. MSc, Selasa (23/05/23) di Aula Akper Nabire.
Dalam sambutannya, Wadir 1 mengatakan, dirinya berterimah kasih kepada semua mahasiswa yang hari ini hadir dalam acara Capping Day dalam Prodi Kebidanan Nabire.
“Kita mengikuti acara hari ini yaitu kepanitraan praktika klinik capping day yang kita ketahui bersama adalah langkah awal atau titik awal dari mahasiswa baik itu keperawatan baik dari kebidanan dalam melaksanakan praktek awal walaupun belum lulus tetapi kegiatan ini merupakan kegiatan yang menyatakan bahwa mahasiswa layak untuk melakukan pratek di RSUD dalam konteks mempraktekkan seluruh ilmu pengetahuan yang sudah didapatkan selama pendidikan di semester 1 dan semester 2,” paparnya.
Kata dia, kedepannya harus bisa disamakan karena yang di Jayapura capping day itu di semester 4 sementara di sini semester 2. Sehingga nanti akan disamakan karena nanti ada rekonsilasi lagi dari jurusan kebidanan agar pendidikan ini sama di seluruh Papua. Tetapi pada dasarnya capping day ini adalah pengalaman nyata bagi mahasiswa untuk mempraktekan apa yang didapatkan di pendidikan kepada masyarakat.
Kata dia, tentunya ini bukan hal yang gampang karena kalau di pendidikan di kelas belajar dan menghafal dan melihat video dan lain sebagainya. Tetapi kalau mengikat dan angkat janji akan melakukan praktek dengan bertemu langsung pasien. Dan pasien itu manusia yang terdri dari berbagai aspek.
“Ada aspek jasmaninya, ada psikologisnya, ada sosialnya dan budaya dan lain sebagainya. Itu yang akan saudara hadapi di lapangan nanti. Dan tentunya bukan hanya pengetahuan di bangku kuliah yang akan dipraktekan, tetapi akan mempraktekan bagaimana membangun hubungan komunikasi dengan pasien dengan keluarganya bahkan dengan sesama tenaga kesehatan yang lain,” ujarnya.
Tuturnya, para peserta ini sudah banyak mendapatkan hal itu di pendidikan. Dan dirinya berterimaksih juga kepada pengelola yang sudah mengantarkan mahasiswa kita untuk siap terjun. Walaupun mungkin saat praktek masih perlu dasar, perlu teknik untuk berkomunikasi dan melakukan tindakan terhadap pasien dan melakukan pemeriksaan dini.
“Itu hal yang dasar tapi tadi yang saya katakan saudara harus dibekali dengan ilmu pengetahuan yang lain seperti salah satunya etika karena ada etika profesi yang harus saudara implemetasikan di lapangan dengan cara bagaimana saudara berbicara dan bekomunikasi di lapangan sehingga saudara mendapatkan kasus-kasus yang baik,” terangnya.
Jika tidak menjujung tinggi nama baik Politeknik Jayapura, kata dia, akan sulit sekali mendapatkan kasus dan sulit juga mempraktekan pengetahuan
yang sudah didapatkan di laboratorium dan di bangku kuliah. (rob)