NABIRE – Pj Gubernur Papua Tengah, Dr. Ribka Haluk, S.Sos, MM, sempat meneteskan air mata atas bencana kekeringan/hujan es di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi Kabupaten Puncak. Kesedihan Pj Gubernur Ribka Haluk terlihat saat acara penyerahan secara simbolis bantuan tanggap darurat yang dilakukan di halaman Kantor Dinas Sosial Provinsi Papua Tengah, Rabu (26/7/23) sore kemarin.
“Pimpinan tokoh gereja akan sama-sama dengan pihak TNI/Polri dan pemerintah untuk sama-sama menjaga keamanan di sana sehingga pesawat yang mengantar bantuan ini bisa sampai di dua distrik itu. Saya sangat sedih masyarakat di sana sudah menderita,” ujar Pj Gubernur Ribka Haluk.
Pj Gubernur Ribka Haluk berterima kasih kepada pendeta yang sudah datang ke Nabire membawa aspirasi dari masyarakat. Sejak beberapa waktu lalu, pihaknya telah melakukan negosiasi agar pesawat bisa masuk. Dirinya bersyukur hari ini sudah mendapat dukungan masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan supaya pesawat bisa masuk dan bisa membawa bantuan dari pemerintah.
“Kami Pemprov Papua Tengah akan berusaha bagaimana caranya agar bantuan ini bisa sampai di lokasi dua distrik itu. Jangan sampai bantuan didrop terlalu jauh dari lokasi bencana, jangan sampai masyarakat yang sudah terkena bencana ini harus pikul barang dengan jarak yang jauh. Kasihan mereka sudah lapar dan mereka sudah tidak ada apa-apa di kebun terus kalau kita suruh pikul lagi itu sayang,” tutur Pj Gubernur Ribka Haluk.
Lebih lanjut ditekankan Pj Gubernur Ribka Haluk, Pemprov Papua Tengah akan lakukan koordinasi dengan Pemkab Puncak. Apapun caranya akan dilakukan agar bantuan ini sampai di tempat. Baik itu melalui Nabire maupun lewat Wamena.
Di awal sambutannya Pj Gubernur Ribka Haluk juga sempat menuturkan, Pemerintah Provinsi Papua Tengah melalui Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Perhubungan sesuai perinta Pj Gubernur untuk melakukan penanganan–penanganan tanggap darurat terhadap bencana sosial dan bencana alam yang dihadapi di Provinsi Papua Tengah.
Bencana sosial terjadi di Kabupaten Dogiyai beberapa waktu lalu. Ada bencana alam yang terjadi di Distrik Agandugume dan Lambewi Kabupaten Puncak.
“Ibu menyampaikan turut prihatin atas peristiwa yang terjadi di dua kabupaten yang terjadi di wilayah Provinsi Papua Tengah. Sebagai pemerintah tentunya kami tidak mengharapkan situasi ini terjadi,” tambahnya.
Pj Gubernur Ribka menjelaskan, bencana sosial itu dapat terjadi karena ulah manusia. Tetapi bencana alam itu terjadi karena faktor alam. Ada fenomena yang terbentuk seperti yang terjadi di Distrik Agandugume dan Lambewi di Kabupaten Puncak.
“Ada SOP yang harus dilakukan pemerintah, empat belas hari tanggap darurat setelah kejadian kemudian ada tahapan pemulihan, rehabilitasi, relokasi dan seterusnya itu ada tahapan–tahapan dalam satu tahun atau dalam jangka waktu yang tertentu oleh pemerintah. Jadi itu satu kronologis panjang yang harus disiapkan setelah penanganan emergenci empat belas hari,” jelasnya. (ros/rob)