DEIYAI – Pj Gubernur Papua Tengah, Dr. Ribka Haluk, S.Sos, MM beserta rombongan dari sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua Tengah, menggelar sejumlah agenda dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Deiyai. Selasa (1/8/23) kemarin, digelar rapat koordinasi percepatan agenda program prioritas nasional dan monitoring tata kelola pemerintahan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Deiyai.
Rapat koordinasi dihadiri Forkopimda Kabupaten Deiyai dan masyarakat yang datang berramai-ramai untuk mengikuti pertemuan rapat terbuka Pj Gubernur Papua Tengah di Gedung Aula Kantor Bupati Deiyai.
Dalam rapat tersebut, Pj Gubernur Papua Tengah sempat menanyakan berberapa masalah yang selama ini dirinya mendapatkan laporan dari Kabupaten Deiyai dan masalah tersebut nanti akan dilanjutkan dengan rapat intere sore ini juga. Pj Gubernur Ribka Haluk berpada ASN Kabupaten Deiyai kompak dan bekerjasama dalam membangun Kabupaten Deiyai. Agar Kabupaten Deiyai maju dan mandiri, begitu pula dengan tujuh kabupaten lainnya yang ada di wilayah Provinsi Papua Tengah.
Tangani Stunting dan Kemiskinan Ekstrim
Pada kesempatan itu, Pj Gubernur Papua Tengah juga menekankan penanganan stunting, penghapusan kemiskinan ekstrim dan pengendalian inflasi di Kabupaten Deiyai. Kata Pj Gubernur Ribka Haluk, penanganan sunting sudah diserahkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten. Diharapkan di tahun 2042 sudah tidak ada lagi stunting. Tujuannya untuk membangun generasi muda ke depan. Hal ini harus dimulai dari ibu-ibu dengan memberikan makanan bergizi dan ASI ekselusif kepada anaknya.
Terkait penghapusan kemiskinan ekstrim, kata dia, kategori kemiskinan ekstrim adalah keluarga yang hanya berpengasilan 300 ribu rupiah sebulan. Jika berpengasilan 600 ribu rupiah per bulan dikategorikan keluarga miskin. Jika penghasilan di atas 1 juta sudah harus keluar dari data kemiskinan.
Sementara untuk pengendalian inflasi, Pj Gubernur Ribka Haluk tekankan pentingnya pangan lokal seperti ubi, jagung dan lainnya.
"Bupati, wakil bupati dan tim yang terbentuk harus melakukan fungsi kontrol terhadap situasi ekonomi di Kabupaten Deiyai. Kita juga akan kembali ke pangan lokal dengan meningkatkan pangan lokal seperti ubi, jagung dan lainnya. Karena ketersediaan beras nasionbal juga terbatas," ujarnya. (rob)