Manokwari - masih banyak plat kendaraan dinas yang belum membayar pajak kendaraan di Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Kepala PT Jasa Raharja Cabang Papua Barat Arvian yudhawan mengatakan, berdasarkan Anev masih banyak kendaraan dinas belum juga membayar pajak kendaraannya. Hal tersebut di butuhkan kesadaran membayarnya.
"Jadi kalau ada kendaraan dinas yang belum membayar pajak kendaraan kita langsung sonding ke instansi terkait segera membayar tunggakan pajak kendaraan tersebut" kata,Arvian.
Menurutnya, kesadaran membayar pajak masih rendah, mengabaikan serta menunda pembayaran pajak tersebut. Hal itu sering terjadi di wilayah ini. Olehnya, sampai bulan Oktober ada pemutihan segera membayar pajak di Kantor Samsat terdekat.
"Saya harap, bagi wajib pajak mau melakukan pembayaran pajak baik ke kendaraan pribadi maupun dinas untuk membayar tunggakan pajak. Apalagi plat kendaraan harus menjadi patunan tertib membayar pajak,"katanya.
Ia menuturkan, dengan adanya pemutihan pembayaran pajak belum ada minat masyarakat melakukan pembayaran pajak. Pihak Samsat, Bapenda, Jasa Raharja dan Lantas bekerjasama sama dengan beberapa mercen terkait pemberian potongan.
"Jadi orang melakukan pembayaran pajak terus lunas pajak di beberapa mercen kerjasama tim pembinaan Samsat Papua Barat dan Papua barat Daya,"kata dia
"Mereka dapat potongan STNK hal itu kita lakukan menjaring minat masyarakat akan tertib membayar pajak,"
Ia mengungkapkan, potongan macam macam ada 10 persen, 20 persen. Ada ketentuan, di dalam potongan tersebut.
Menurutnya, dengan minimnya kesadaran membayar pajak berdampak Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Dengan kurang kesadaran membayar pajak, berdampak PAD,"ujar dia.
Ia mengungkapkan, sosialisasikan sudah kita lakukan pembagian flayer, brosur sama SMS blast. Ada daerah berikan SMS tersebut jadi orang lewat situ langsung dari tim pembina Samsat
"Terakhir kita bersurat, ke wajib pajak. Saya himbau, bagi belum membayar pajak segera membanyarnya apalagi sudah ada pemutihan hingga bulan Oktober mendatang,"pungkasnya. (Ar)