Home Papua Mahasiswa SUP-DN Manado Demo Minta Perhatian Pemprov Papua Tengah

Mahasiswa SUP-DN Manado Demo Minta Perhatian Pemprov Papua Tengah

suroso  Selasa, 7 Nopember 2023 2:40 WIT
Mahasiswa SUP-DN Manado Demo Minta Perhatian Pemprov Papua Tengah

MANADO - Belasan mahasiswa Papua yang tergabung dalam Suswa Unggul Papua (SUP) Dalam Negeri (DN) di Kota Manado menggelar aksi demo di halaman asrama mereka di Kelurahan Bahu, Kecamatan Malalayang, Kota Manado, Sulawesi Utara, Kamis (2/11/23) pekan lalu.

Demo damai yang mempertanyakan sikap Pemerintah Provinsi Papua Tengah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tentang status mereka sebagai mahasiswa tingkat akhir.

Dalam keterangan pers, Ani Kogoya dalam orasinya menyampaikan, setelah ada peralihan pemerintahan dari Provinsi Papua ke Papua Tengah, data mereka sebagai mahasiswa tingkat akhir tidak masuk terdaftar, sehinga berdampak pada pendidikan dan tempat tinggal mereka.

Menurut dia, karena tidak adanya data mereka di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Tengah, sehingga mereka tidak dapat mengikuti ujian proposal, skripsi hingga yudisium karena belum adanya pembayaran.

"Khusus bagi kami mahasiswa-mahasiswi yang sudah diwisuda belum dapat mengambil ijazah, dikarenakan belum lunasnya administrasi di kampus," kata Ani.

Padahal menurut dia, mereka yang terdata dalam mahasiswa SUP, sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi.

Apa yang menjadi orasiAni Kogoya, ikut diamini oleh Emanuel Wandik. Dia menegaskan bawha nasib mereka selaku mahasiswa tingkat akhir tidak mempunyai kejelasan soal penyelesaian pendidikan mereka.

"Kami sejak satu November, sudah dikelaruakn dari asrama dan kami juga tidak dapat mengikuti ujian tingkat akhir. Karenanya kami minta agar segera ada perhatian bagi kami mahasiswa SUP," katanya.

Ditambahkan Veni Agapa, salah seorang mahasiswa SUP, ketika ada peralihan dari Pemerintah Provinsi Papua induk ke Pemerintah Provinsi Papua Tengah, data mereka hilang dan tidak tercover sebagai tanggungan pemerintah. Padahal, kata dia, mereka yang sudah diwisuda intin sekali pulang dan mengabdi untuk daerah mereka.

"Tolong kami, kami ingin mengabil ijazah dan pulang untuk mengabdi bagi daerah kami. Empat tahun kami berjuang, dan sat ini kai tidak bisa mengambil ijazah karena belum dibayar," ujarnya.

Salah satu mahasiswa SUP-DN, Berdes Weya menambahkan, menindaklanjuti permasalahan ini, mereka telah melakukan berbagai cara untuk menyampaikan hal ini kepada pemerintah baik mengirimkan data dan keluhan melalui email, WhatsApp dan lainnya, sebanyak sembilan kali. Data yang mereka kirim itu, menurut dia ditujukan kepada Peprov Papua Tegnah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

"Kami tidak tahu data kami dikemanakan dan sampai sekarang kami dipserulit di kampung. Karenanya kami mempertegas lagi, agar kami diperhatikan dan pemerintah harus lebih teliti lagi dalam menginput data kami,"tegasnya.

Sementara itu, Tito Kogoya salah satu pengarah asrama dalam orasinya mengaku jika mahasiswa mahasiswi SUP-DN yang berjumlah 25 orang telah dikeluarkan dari asrama, karena sampai saat ini belum ada pembayaran dari pemerintah.

"Dampak dari tidak adanya data kami, kai sudah dikeluarkan dari asrama, karena tahun ini dari bulan Januari hingga November ini belum ada pembayaran. Karenanya kami berharap agar ada perhatian dan segera menyelesaikan tunggakan kampus," pungkasnya.

Diakhir orasi, mereka memastikan jika aksi mereka kali ini tidak direspon, maka mereka akan melakukan aksi lain secara berkelanjutan dan bahkan lebih besar lagi.

Para mahasiswa mahasiswi yang melakukan demo membawa berbagai atribut, diantaranya pamflet bertuliskan "Dinas Pendidikan tolong perhatikan kami, Pemerintah Provinsi Papua Tengah segera lunasi biaya pendidikan kami dan jangan jadikan kami mahasiswa tambahan." (ans/ist)


suroso  Kamis, 23 Nopember 2023 23:29
Setelah Pemilu 2024 Apakah Akan Banyak Caleg Yang Masuk Rumah Sakit Jiwa
Dunia oh dunia, mungkin itu yang banyak dibahas oleh banyak Guru dan Ustadz ketika mengisi materi baik pembelajaran dikelas ataupun ketika dimajelis. Dunia memang terkenal sangat hijau, kenapa dibilang sangat hijau? Dikarenakan dunia itu sangat nikmat dan sangat menggiurkan bagi para manusia yang mengejar kenikmatan dunia.
suroso  Kamis, 3 Agustus 2023 0:39
Mafia Tanah Adat di Papua Harus Dilawan
Masyarakat adat telah hidup pada wilayah adatnya masing masing sejak leluhur tanpa saling mengganggu, pada waktu lalu upaya upaya penguasaan kadang berakhir dengan konflik fisik, namun harus diakui juga terjadi juga migrasi dari satu wilayah adat ke wilayah adat lain, karena konflik dalam keluarga atau saat perang hongi.dll.

Hahae

Tatindis Drem Minyak
suroso  Sabtu, 16 April 2022 3:53

Pace satu dia kerja di Pertamina. Satu kali pace dia dapat tindis deengan drem minyak. Dong bawa lari pace ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan dokter, pace pu kaki patah.

Setelah sembuh, pace minta berhenti kerja di Pertamina.

Waktu pace ko jalan-jalan sore di kompleks, pace ketemu kaleng sarden. Dengan emosi pace tendang kaleng itu sambil batariak "Kamu-kamu ini yang nanti besar jadi drem." 

Iklan dan berlangganan edisi cetak
Hotline : 0853 2222 9596
Email : papuaposnabire@gmail.com

Berlangganan
KELUHAN WARGA TERHADAP PELAYANAN UMUM
Identitas Diri Warga dan Keluhan Warga

Isi Keluhan