NABIRE - Kekurangan maskapai ataupun jasa komersil penerbangan di Papua, khususnya di Kabupaten Nabire ke beberapa kabupaten lainnya memiliki dampak negatif, seperti membebani masyarakat umum dengan mahalnya harga tiket.
Untuk itu, selaku anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua dari Dapil 4 Papua, Thomas Sandegau, ST, meminta kepada pihak Pemerintah Kabupaten, seperti Pemkab Intan Jaya dan Pemerintah Provinsi Papua Tengah untuk serius menangani permasalahan tersebut.
Walaupun menurut anggota DPR Papua itu, ada sebagai masyarakat tidak mempersoalkan, seperti pejabat daerah, namun bagi masyarakat kecil dan menengah, tentunya hal itu sangatlah membebani.
Apalagi dan mengingat pula, jelang bulan Desember nanti. Untuk itu, lanjut Thomas Sandegau, pihak pemerintah harus mencarikan jalan terbaik dari persoalan ini, pihak masyarakat tidak terbebani, penyedia jasa penerbangan pun tidak merugi.
Pemerintah meski jelih melihat permasalahan yang ada di tengah-tengah masyarakat. Walaupun kita mengetahui Provinsi Papua Tengah baru hadir, namun tidak ada alasan atau dahlil karena faktor keuangan, lantaran kita ketahui ada pemekaran untuk memperpendek rentan pelayanan kepada masyarakat.
"Inilah bagian dari tujuan hadirnya Pemprov Papua Tengah dan DOB di tanah Papua, yakni untuk membuka akses pembangunan secepatnya akan Papua lebih maju dengan daerah lain di Indonesia," tandasnya.
Thomas Sandegau menambahkan, dewan perwakilan rakyat akan mendorong ini dan akan bertemu dengan Pejabat Gubernur Papua Tengah untuk segera mengambil langkah serius menanggapinya.
"Kami akan dorong hingga tuntas guna percepatan pembangunan daerah ini," imbuh Thomas Sandegau, seraya mengakhiri tanggapannya.(wan)