NABIRE - Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) 1957 Provinsi Papua Tengah menggelar Musyawarah Daerah (Musda)yang pertama (perdana). Kegiatan ini diadakan di Aula Pekerjaan Umum Kabupaten Nabire, Selasa (28/5/2024).
Ketua Kolektif Kosgoro 1957 Provinsi Papua Tengah, Syahmud Basri Ngabalin dalam sambutannya menyampaikan ketiaadanya kerjasama dengan organisai yang lain untuk melahirhan program-program untuk Papua Tengah, Kosgoro harus hadir sebagai pendobrak lahirnya ide dan gagasan yang dibutuhkan Papua Tengah.
Syahmud juga menambahkan hal pertama yang akan dilakukan Kosgoro di Papua Tengah adalah membentuk sisem kaderisasi Kosgoro, dengan sistem ini bisa melahirkan kader-kader terbaik di Papua Tengah.
"Kaderisasi Kosgoro yang dijalankan agar bisa memulai dengan melahirkan sistem pendidikan Kosgoro yang baik, agar kader-kader dan potensi sumber daya manusia yang akan lahir bisa memiliki fisi, watak, ide dan gagasan yang cemerlang," tambahnya.
Kosgoro memiliki semboyan Tri Darma Kosgoro, yang terdiri dari Pengabdian, Kerakyatan dan Solidaritas. Kata Syahmud, Kosgoro merupakan salah satu Kelompok Induk Rakyat (KINO) bersama SOKSI dan MKGR, yang melahirkan Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar) pada 20 Oktober 1964. Kino-kino tersebut pada tahun 1970 mengeluarkan keputusan bersama untuk ikut menjadi peserta Pemilihan Umum (Pemilu) melalui satu nama dan tanda gambar, yaitu Golongan Karya.
Syahmud mengatakan Kosgoro sebagai induk organisasi yang memiliki gerakan, badan dan lembaga yang merupakan alat kelengkapan organisasi seperti Gerakan Mahasiswa Kosgoro (Gema Kosgoro), Generasi Muda Kosgoro (GM Kosgoro), Badan Musyawarah Pengusaha Suasta (Bamushas), Wanita Kosgoro dan Lembaga Bantuan Penyuluhan Hukum (LBPH) Kosgoro.
Maikel M Gobay selaku perwalilan dari Ketua Kesbangpol Papua Tengah menyampaikan dalam sambutannya sejak didirikan pada tanggal 10 November 1957, Kosgorotamoil sebagai organisasi kemasyarakatan yang peduli terhadap masalah-masalah kemasyarakatan dan kebangsaan, sebagai organisasi kebangsaan yang pluralis berdiri tegak diatas semua golongan tanpa membedakan latar belakang etnis, budaya, agama, setatus ekonomi dan sosial.
Maikel juga menambahkan, seluruh organisasi kemasyarakatan diharapkan mampu menjaring aspirasi dan tumbuh bersama masyarakat serta bergandengan tangan dalam mendukung perogran pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah.
"Kami berharap pengurus dan anggota organisasi dapat terus mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan manajerial, sehingga kedepan dapat lebih maju dan mempunyai kualitas SDM yang profesional, berdaya saing dan berperan dalam pembangunan," imbuhnya.(amd)