NABIRE – Komentar percakapan telepon Wamendagri, John Wempi Wetipo, yang menyebutkan ada aksi demo dalam memperjuangkan pengisian jabatan Penjabat (Pj) Bupati Intan Jaya, ditanggapi oleh Sekda Intan Jaya, Asir Mirip, S.Pd, M.Si. Melalui sambungan teleponnya semalam, Sekda Asir Mirip menyampaikan jika tidak ada pihak yang melakukan aksi demo di Kantor Gubernur Papua Tengah. Namun yang dilakukan hanyalah menyampaikan aspirasi dengan beraudiensi dengan Pj Gubernur dan Pj Sekda Provinsi Papua Tengah.
“Kalo Pak Wamen bilang demo itu saya yang suruh mereka demo di kantor gubernur, saya tegaskan kami tidak pernah demo. Tapi anak-anak itu hanya pergi ke kantor gubernur kasih melintang spanduk mereka koordinasi ke dalam gubernur panggil dan 10 orang perwakilan masuk untuk melakukan audiensi. Semua orang tau, ada wartawan semua foto ada,” ujarnya.
Hasil audiensi dengan Pj Gubernur Papua Tengah, lanjut Sekda Asir Mirip, disarankan tim untuk membawa aspirasi ini ke Kementerian Dalam Negeri. Menindaklanjuti saran itu, tim sebanyak 10 orang bertolak ke Jakarta.
“Sampai Jakarta, kami menyurat ke kementerian untuk kami minta waktu audiensi. Akhirnya dijadwalkan dilakukan pertemuan dipimpin Valentinus Sudarjanto Sumito, S.IP, M.Si. Kami datang rapat audiensi, kami tidak pernah datang demo-demo di sini,” tegasnya.
Tak Pernah Ada Arahan Wamendagri
Sekda Intan Jaya, Asir Mirip, juga membantah pernyataan Wamendagri dalam percakapan telepon soal arahan untuk tenang dan sedang diurus soal pengisian Pj Bupati Intan Jaya. Kata Sekda Asir Mirip, dirinya tidak pernah mendapatkan arahan seperti yang disampaikan Wamendagri dalam percakapan telepon.
“Ada komentar dari Wamendagri sampaikan kamu tenang saja nanti saya yang urus ini, itu tidak ada. Dia tidak pernah arahkan saya seperti itu,” tegas Sekda Asir Mirip.
Pj Gubernur Pimpin Rapat
Sementara itu, pada Jumat (2/8/24) lalu, digelar rapat di ruang rapat Gubernur Papua Tengah yang diikuti 12 peserta dari berbagai kalangan dan dipimpin Pj Gubernur Papua Tengah.
Isi aspirasi yang disampaikan beberapa diantaranya, usulan nama calon Pj. Bupati Intan Jaya yang bukan asli Intan Jaya agar tidak diusulkan oleh gubernur. Diminta agar mengusulkan Sekda Intan Jaya yang merupakan usulan DPRD Kabupaten Intan Jaya yang menjadi Pj. Bupati Intan Jaya.
Resume pertemuan, pertama, masyarakat Intan Jaya menolak pemilihan Zakharias Marey sebagai Pj. Bupati Intan Jaya dan mengusulkan Asir Mirip untuk dipilih sebagai Pj Bupati Intan Jaya. Kedua, pengangkatan Pj. Bupati Intan Jaya harus dapat dilantik segera mempertimbangkan peringatan HUT RI tahun 2024. Ketiga, masyarakat menunggu hari dan tanggal kapan dilantik.
Sementara itu, tanggapan Pemprov Papua Tengah, pertama, pengangkatan Pj. Bupati Intan Jaya ditetapkan melalui Keputusan Mendagri. Kedua, surat permohonan pengunduran diri Apolos Bagau, ST sebagai Pj. Bupati Intan Jaya pada tanggal 17 Juli 2024 telah sessuai dengan ketentuan yang diatur dalam Surat Edaran Mendagri nomoe 100.2.1.3/214/SJ tanggal 16 Mei 2024. Ketiga, berdasarkan Surat Edaran itu, yang akan mengusulkan 3 nama calon Pj. Bupati Intan Jaya adalah Pj. Gubernur Papua Tengah, DPRD Kabupaten Intan Jaya. Keempat, tiga nama calon Pj. Bupati Intan Jaya yang telah diusulkan, selanjutnya akan melalui tahapan seleksi oleh Tim Penilai AKhir (TPA) pengangkatan penjabat kepala daerah untuk selanjutnya ditetapkan dengan Keputusan Mendagri. Maka setelah terbit Keputusan Mendagri, selanjutnya Gubernur selaku wakil pemerintah pusat akan melantik Pj. Bupati Intan Jaya yang terpilih. (ros)