NABIRE – Dinas Perdagangan Kabupaten Nabire memberikan klarifikasi terkait ramainya berita tentang adanya Mama Non-OAP yang berjualan di Pasar Sayang Mama Papua. Seharusnya pasar tersebut hanya Orang Asli Papua (OAP) yang bisa berjualan.
Berita tentang adanya mama non-OAP yang berjualan di Pasar Sayang Mama Papua itu benar, mama non-OAP berjualan di pasar tersebut bukan Pemerintah Daerah (Pemda) yang mengarahkan, akan tetapi Mama-mama Papua sendiri yang menginginkan mama non-OAP untuk berjualan di pasar tersebut.
Hal terserbut disampaikan langsung Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Nabire, Yermias Anouw, S.Pd, ketika ditemui oleh wartawan Papuapos Nabire di ruangan kerjanya, Kamis (5/09/2024).
Kata Yermias, ketika melakukan penertiban penjual di areal Terminal Oyehe, Selasa (27/08/2024) Mama-mama Papua menyampaikan, bilamana Pemda menginginkan Mama-mama Papua pindah jualannya, bukan hanya Mama-mama Papua saja yang pindah, mama non-OAP juga yang berjualan di areal terminal ikut pindah ke Pasar Sayang Mama Papua. Mama-mama khawatir bilamana cuman Mama-mama Papua saja yang berjualan di pasar tersebut akan kurang pembeli.
Ia pun menyampaikan, setelah melalui proses peresmian, mama-mama masih belum mau pindah berjualannya, sehingga Pemda melakukan apa yang Mama-mama Papua inginkan, seperti diadakannya doa syukuran, dibuatkannya pintu disamping terminal dan bisa berjualan bareng dengan mama non-Papua, agar Mama-mama Papua mau pindah berjualannya dari areal terminal ke Pasar Sayang Mama-mama Papua.
“Akan tetapi tidak semua mama non-OAP bisa berjualan di Pasar Sayang Mana-mama Papua, hanya penjual siri dan pinang Kebe (Pinang Kering) yang bisa berjualan di pasar tersebut,” pungkasnya.(amd)