Home Nabire Klarifikasi Disdag Terkait Mama Non-OAP Berjualan di Pasar Sayang Mama Papua

Klarifikasi Disdag Terkait Mama Non-OAP Berjualan di Pasar Sayang Mama Papua

suroso  Kamis, 5 September 2024 22:6 WIT
Klarifikasi Disdag Terkait Mama Non-OAP Berjualan di Pasar Sayang Mama Papua

NABIRE – Dinas Perdagangan Kabupaten Nabire memberikan klarifikasi terkait ramainya berita tentang adanya Mama Non-OAP yang berjualan di Pasar Sayang Mama Papua. Seharusnya pasar tersebut hanya Orang Asli Papua (OAP) yang bisa berjualan.


Berita tentang adanya mama non-OAP yang berjualan di Pasar Sayang Mama Papua itu benar, mama non-OAP berjualan di pasar tersebut bukan Pemerintah Daerah (Pemda) yang mengarahkan, akan tetapi Mama-mama Papua sendiri yang menginginkan mama non-OAP untuk berjualan di pasar tersebut.


Hal terserbut disampaikan langsung Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Nabire, Yermias Anouw, S.Pd, ketika ditemui oleh wartawan Papuapos Nabire di ruangan kerjanya, Kamis (5/09/2024).


Kata Yermias, ketika melakukan penertiban penjual di areal Terminal Oyehe, Selasa (27/08/2024) Mama-mama Papua menyampaikan, bilamana Pemda menginginkan Mama-mama Papua pindah jualannya, bukan hanya Mama-mama Papua saja yang pindah, mama non-OAP juga yang berjualan di areal terminal ikut pindah ke Pasar Sayang Mama Papua. Mama-mama khawatir bilamana cuman Mama-mama Papua saja yang berjualan di pasar tersebut akan kurang pembeli.


Ia pun menyampaikan, setelah melalui proses peresmian, mama-mama masih belum mau pindah berjualannya, sehingga Pemda melakukan apa yang Mama-mama Papua inginkan, seperti diadakannya doa syukuran, dibuatkannya pintu disamping terminal dan bisa berjualan bareng dengan mama non-Papua, agar Mama-mama Papua mau pindah berjualannya dari areal terminal ke Pasar Sayang Mama-mama Papua.


“Akan tetapi tidak semua mama non-OAP bisa berjualan di Pasar Sayang Mana-mama Papua, hanya penjual siri dan pinang Kebe (Pinang Kering) yang bisa berjualan di pasar tersebut,” pungkasnya.(amd)

suroso  Rabu, 3 Juli 2024 2:43
Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kehadiran Guru Rendah
Penulis : Wiantri Viami Amin, S.Pd Tingkat kehadiran guru ke sekolah yang masih rendah merupakan salah satu permasalahan yang masih sering terjadi di Papua terkait mutu guru. Beberapa guru memiliki alasan jarak sekolah dengan kediaman yang jauh dan sepi merupakan salah satu alasan dari kurangnya kehadiran guru.
suroso  Kamis, 12 September 2024 0:53
Burung Cenderawasih Raja
Cerpen : Abdul Munib Alkisah di sebuah negara baru. Kala musim sedang bersemi. Tepatnya musim kebangsaan ini. Mekar disana-sini bunga pikiran, bunga-bunga tulip yang mulai layu di Taman Barat kala itu dan melati yang mulai mekar mewangi di taman pertiwi. Musim memang pesona yang lain, kala cinta bisa tampil dalam rona dan iramanya yang tersendiri.

Hahae

Tatindis Drem Minyak
suroso  Sabtu, 16 April 2022 3:53

Pace satu dia kerja di Pertamina. Satu kali pace dia dapat tindis deengan drem minyak. Dong bawa lari pace ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan dokter, pace pu kaki patah.

Setelah sembuh, pace minta berhenti kerja di Pertamina.

Waktu pace ko jalan-jalan sore di kompleks, pace ketemu kaleng sarden. Dengan emosi pace tendang kaleng itu sambil batariak "Kamu-kamu ini yang nanti besar jadi drem." 

Iklan dan berlangganan edisi cetak
Hotline : 0853 2222 9596
Email : papuaposnabire@gmail.com

Berlangganan
KELUHAN WARGA TERHADAP PELAYANAN UMUM
Identitas Diri Warga dan Keluhan Warga

Isi Keluhan