Raperdasus Pilkada dan Ketua DPR Papua Barat Tak Kunjung Terbentuk

MANOKWARI,TP – Tuntutan masyarakat kepada DPR Papua Barat segera menyelesaikan sejumlah agenda penting begitu kencang. Hal ini dirasakan Ketua Fraksi Otonomi Khusus (Otsus) DPR Papua Barat, Yan A. Yoteni saat turun ke daerah beberapa waktu lalu.Yoteni mengungkapkan, masyarakat dari 3 klaster yakni, klaster Manokwari Raya, Kuri Wamesa dan Klaster Sorong Raya serta masyarakat intelektual kampus yang mempertanyakan raperdasus Pilkada maupun SK DPR Papua Barat yang tak kunjung hadir.
“Masyarakat adat juga menanyakan kapan SK Ketua DPR Papua Barat terbit sehingga palang gedung utama DPR Papua Barat dapat di buka,” kata Yoteni kepada Tabura Pos, Minggu (15/11).Saat ini, Yoteni menjelaskan anggota dewan sedang melaksanakan beberapa agenda yang sama-sama penting. Sehingga beberapa anggota dewan mengikuti agenda tersebut. Agar masing-masing agenda berjalan dan aspirasi masyarakat segera terjawab, Yoteni meminta agar pimpinan dewan membagi anggotanya.“Pasti tidak semua anggota harus mengikuti agenda tersebut maka itu kami meminta pimpinan DPR Papua Barat bisa membagi anggota dewan untuk berkoordinasi terkait dengan raperdasus pilkada, Tatib dan SK ketua DPR Papua Barat ke Kemendagri agar segera selesai,” jelasnya seraya menampik tudingan bahwa, DPR Papua Barat tidak pernah melahirkan regulasi.Diakuinya, di tubuh lembaga sendiri pada Badan Perencanaan Peraturan Daerah (Bapperda) DPR Papua Barat sedang mandeg, namun telah dibentuk pansus yang diharapkan bisa melanjutkan tugas tersebut. [CR31-R3]
Pengumuman Cpns
Papua Dalam Permainan Sio (Persio) Penuh Korban
*) Oleh : Anton Agapa (TOA)
Saatnya Orang Papua Jaga Alam dan Lestarikan Budaya
SAATNYA kita! Orang Asli Papua (OAP) hentikan kerusakan alam yang sebagai pelindung kehidupan dan lestarikan budaya menurut pikiran Alam Orang Papua. Karena Alam dan budaya adalah manusia yang selalu memberi stamina tubuh manusiaagar tetap mempertahankan budaya nafas kehidupan kita diatas alamnya itu sendiri, di Papua.
Hahae
Tatindis Drem Minyak
Pace satu dia kerja di Pertamina. Satu kali pace dia dapat tindis deengan drem minyak. Dong bawa lari pace ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan dokter, pace pu kaki patah.
Setelah sembuh, pace minta berhenti kerja di Pertamina.
Waktu pace ko jalan-jalan sore di kompleks, pace ketemu kaleng sarden. Dengan emosi pace tendang kaleng itu sambil batariak "Kamu-kamu ini yang nanti besar jadi drem."
Populer
Iklan dan berlangganan edisi cetak
Hotline : 0853 2222 9596
Email : papuaposnabire@gmail.com
Berlangganan
Hotline : 0853 2222 9596
Email : papuaposnabire@gmail.com
Berlangganan