Propam Sudah Periksa Saksi Kasus Oknum Aparat ‘Lepas’ Tembakan

MANOKWARI, TP – Penyidik Satreskrim Polres Manokwari dikabarkan sedang menangani kasus dugaan pelanggaran pidana oleh seorang oknum aparat keamanan di Anggrem, Kelurahan Padarni, Manokwari, Jumat (1/1) sekitar pukul 22.40 WIT.Kapolda Papua Barat, Brigjen Pol. Royke Lumowa melalui Pjs. Kabid Propam Polda Papua Barat, AKP Eko menjelaskan, untuk kasus dugaan melepaskan tembakan, dugaan pidananya ditangani penyidik Reskrim Polres Manokwari.
Lanjut Pjs. Kabid Propam, untuk dugaan pelanggaran kode etik disiplin anggota Polri, akan ditangani pihak Propam Polda Papua Barat. “Karena kasus ini masuk pidana, maka sementara masih ditangani pihak Reskrim,” jawab Pjs. Kabid Propam kepada Tabura Pos di ruang kerjanya, kemarin.Ditambahkannya, pihak Propam masih menunggu penyelidikan untuk unsur dugaan tindak pidananya dari Satreskrim. “Untuk pemeriksaan saksi sudah dilakukan. Kemudian, untuk pemeriksaan terduga pelaku yang diduga ini belum dilakukan, karena yang bersangkutan sedang sakit,” kata dia.Disinggung tentang barang bukti yang sudah diamankan dari kasus ini, Kabid Propam enggan menyebutkannya. Dikatakan Pjs. Kabid Propam, menyangkut barang bukti atau pemeriksaan dugaan tindak pidananya, ditangani penyidik Satreskrim Polres Manokwari.Terkait laporan warga Anggrem soal adanya oknum aparat keamanan yang melepas tembakan, Kabid Humas Polda Papua Barat, AKBP Johan H. Sitorus yang dikonfirmasi, semalam, mengaku belum mengetahuinya.Sitorus mengaku akan memberikan keterangan setelah dirinya berkoordinasi dengan pihak Propam Polda Papua Barat.Berdasarkan catatan Tabura Pos, sejumlah oknum aparat keamanan dilaporkan berulah, Jumat (1/1) sekitar pukul 22.40 WIT. Aksi itu diduga dilakukan seorang oknum aparat dibantu 2 rekannya yang juga oknum aparat keamanan bersama seorang rekannya lagi, warga sipil.Ketiga oknum aparat itu datang ke lokasi membawa senjata api (senpi) laras panjang dan mencari otang yang diduga terkait keributan dengan rekan dari oknum aparat ini. Bahkan, ada warga yang dikabarkan sempat ditodong dengan senpi.“Jadi, teman dari oknum aparat itu juga sempat kasih senjata yang dibawa kepada warga sipil untuk menakut-nakuti warga,” kata warga seraya mengatakan, di antara salah satu oknum aparat itu sempat melepas 2 kali tembakan dengan tujuan menakut-nakuti warga.Selain menodongkan senpi dan melepaskan tembakan, dikabarkan oknum aparat itu juga melakukan penganiayaan terhadap sejumlah warga. Kasus ini sudah dilaporkan ke pihak berwajib untuk ditindaklanjuti sesuai prosedur hukum yang berlaku. [ONE-R1]
Pengumuman Cpns
Papua Dalam Permainan Sio (Persio) Penuh Korban
*) Oleh : Anton Agapa (TOA)
Mafia Tanah Adat di Papua Harus Dilawan
Masyarakat adat telah hidup pada wilayah adatnya masing masing sejak leluhur tanpa saling mengganggu, pada waktu lalu upaya upaya penguasaan kadang berakhir dengan konflik fisik, namun harus diakui juga terjadi juga migrasi dari satu wilayah adat ke wilayah adat lain, karena konflik dalam keluarga atau saat perang hongi.dll.
Hahae
Tatindis Drem Minyak
Pace satu dia kerja di Pertamina. Satu kali pace dia dapat tindis deengan drem minyak. Dong bawa lari pace ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan dokter, pace pu kaki patah.
Setelah sembuh, pace minta berhenti kerja di Pertamina.
Waktu pace ko jalan-jalan sore di kompleks, pace ketemu kaleng sarden. Dengan emosi pace tendang kaleng itu sambil batariak "Kamu-kamu ini yang nanti besar jadi drem."
Populer
Iklan dan berlangganan edisi cetak
Hotline : 0853 2222 9596
Email : papuaposnabire@gmail.com
Berlangganan
Hotline : 0853 2222 9596
Email : papuaposnabire@gmail.com
Berlangganan