Sebagian Penduduk Dogiyai Masih Pakai KTP Nasional

NABIRE – Sebagian besar dari penduduk di Kabupaten Dogiyai masih menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Nasional. Bahkan masih ada warga yang menggunakan KTP Lokal (KTP lama berwarna kuning) yang hanya dipakai di lingkungan Kabupaten Dogiyai. Oleh karena itu, akan menyulitkan KPU dan partai politik peserta Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2019, jika Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memvalidkan penduduk berdasarkan pemilikan e-KTP.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Dogiyai, Yusak Ernest Tebay, saat ditemui media ini di Nabire, Senin (15/5) mengatakan kalau bicara penduduk berdasarkan e-KTP, jumlah penduduk di Kabupaten Dogiyai pasti kurang. Karena, sebagian dari penduduk Dogiyai masih menggunakan KTP nasional. Bahkan ada warga yang masih memegang KTP lokal yang hanya berlaku di Kabupaten Dogiyai.Hal ini terjadi, menurut Tebay, ada anggapan miring dari masyarakat terhadap e-KTP pada saat awal. Bahkan masyarakat pernah melakukan demo penolakan e-KTP. Oleh karena itu, sebagian warga enggan mengurus e-KTP.Untuk alasan ini, Tebay mengaku pernah menegur Kepala Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Dogiyai, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (BPMK) dan Kepala Bagian Tata Pemerintahan (Tapem), tidak mensosialisasikan manfaat dari kepemilikan e-KTP kepada masyarakat secara baik. Salah satu kendala yang dihadapi pemerintah dan masyarakat Kabupaten Dogiyai belakangan ini, kata Tebay, rusaknya perangkat pembuatan e-KTP, sehingga sementara ini warga yang mengurus KTP hanya mendapat surat keterangan kependudukan sementara sebagai bukti bahwa yang bersangkutan sudah melakukan perekaman e-KTP.Fasilitas perekaman e-KTP di Dogiyai rusak bersamaan dengan beberapa fasilitas lain di Kantor Dinas Dukcapil Kabupaten Dogiyai, pasca perombakan kabinet di jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dogiyai oleh Plt Bupati Dogiyai, Herman Auwe. Sejak saat itu, warga yang mengurus KTP, Dinas Dukcapil hanya mengeluarkan surat keterangan sementara, pernah melakukan perekaman e-KTP.Tebay mempertanyakan, tidak tahu kapan fasilitas perekaman e-KTP di Kabupaten Dogiyai bisa lengkap sehingga Dinas Dukcapil melayani masyarakat untuk mengurus KTP yang berlaku seumur hidup ini. Karena, sudah setahun lebih, Dukcapil Dogiyai tidak bisa mengeluarkan e-KTP kepada warga yang membutuhkan kartu identitas penduduk. (ans)
Pengumuman Cpns
Papua Dalam Permainan Sio (Persio) Penuh Korban
*) Oleh : Anton Agapa (TOA)
Saatnya Orang Papua Jaga Alam dan Lestarikan Budaya
SAATNYA kita! Orang Asli Papua (OAP) hentikan kerusakan alam yang sebagai pelindung kehidupan dan lestarikan budaya menurut pikiran Alam Orang Papua. Karena Alam dan budaya adalah manusia yang selalu memberi stamina tubuh manusiaagar tetap mempertahankan budaya nafas kehidupan kita diatas alamnya itu sendiri, di Papua.
Hahae
Tatindis Drem Minyak
Pace satu dia kerja di Pertamina. Satu kali pace dia dapat tindis deengan drem minyak. Dong bawa lari pace ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan dokter, pace pu kaki patah.
Setelah sembuh, pace minta berhenti kerja di Pertamina.
Waktu pace ko jalan-jalan sore di kompleks, pace ketemu kaleng sarden. Dengan emosi pace tendang kaleng itu sambil batariak "Kamu-kamu ini yang nanti besar jadi drem."
Populer
Iklan dan berlangganan edisi cetak
Hotline : 0853 2222 9596
Email : papuaposnabire@gmail.com
Berlangganan
Hotline : 0853 2222 9596
Email : papuaposnabire@gmail.com
Berlangganan