Panpil Dapil 12 Meepago Tetapkan 4 Lulus Calon Anggota MRP

DEIYAI - Setelah menjalani tahapan proses seleksi calon anggota MRP di masing-masing kabupaten, diantaranya Kabupaten Nabire, Dogiyai, Deiyai, melalui Panitia Seleksi Pemilihan (Panpil) calon anggota MRP Daerah Pemilihan (Dapil) 12 di wilayah Meepago telah ditetapkan 4 calon anggota MRP, masing-masing Yuliten Anou, Debora Mote, Petronela Bunapa dan Dominggus Madai, sesuai dengan jatah kursi yang tersedia.
Keempat calon anggota MRP yang ditetapkan, terpilih berdasarkan hasil musyawarah dan voting suara yang ditelaah diikuti 35 orang calon MRP dari tiga kabupaten, Nabire, Dogiyai dan Deiyai, yang dilaksanakan di Aula Distrik Tigi - Waghete, belum lama ini di Deiyai, telah berjalan dengan baik, lancar dan sukses. Dalam proses pelaksanaan pemilihan dan penetapan seleksi tahapan terakhir, yang berlangsung di Deiyai sebagai daerah koordiantor wilayah Dapil 12 di wilayah Meepago, dihadiri para calon angota MRP, Panpil, dari tiga kabupaten dan disaksikan serta dipantau langsung anggota Panpil MRP Provinsi Papua, Isak Rumbarar serta undangan, pengurus organisasi perempuan dan para dewan Adat dari tiga kabuapaten dana Kepala Kesbangpol dari tiga kabupaten tersebut. Dalam semua tahapan proses seleksi, pemilihan dan penetapan calon anggota MRP, yang dilakukan oleh Panpil tiga Kabupaten, Nabire, Deiyai, Dogiyai, sesuai dengan aturan pemilihan calon anggota MRP yang berlaku, sehingga semua proses seleksi hingga penetapan calon tetap telah berjalan dengan aman, lancar, seperti yang diharapkan bersama. Seusai proses pemilihan dan penetapan 4 calon anggota MRP, Ketua Koordinator Wilayah Panpil MRP, Yavet Adii mengatakan, sejak tahap pendaftaran hingga pada saat penetapan calon tetap MRP ini, telah berjalan dengan baik, lancar, baik proses seleksi yang dilakukan oleh Panpil di Nabire, Dogiyai maupun di Deiyai. Semua kelancaran yang terjadi dalam proses seleksi calon MRP, tentu berkat dukungan dari semua pihak, bahkan komponen masyarakat.“Semua proses seleksi calon anggota MRP ini telah dilakukan berdasarkan aturan yang berlaku, terutama aturan yang diamanatkan dalam Undang-undang Otsus dan Perdasi dan Perdasus,” katanya.Dia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu Panpil selama proses seleksi berlangsung, sehingga semuanya terlaksana dengan baik, sesuai harapan bersama. Sementara itu, di tempat yang sama anggota Panpil MRP Provinsi Papua, Isak Rumbrar menyampaikan dan memberikan apresiasi kepada Panpil wilayah Meepago atas kerja kerasnya, sehingga tidak timbul persoalan dalam proses seleksi dan semuannya telah berlangsung dengan aman, lancar dan sukses. “Ketahui bersama bahwa banyak orang daftar untuk merebut 4 kursi saja tetapi tidak timbul persoalan dalam proses seleksi yang telah berlangsung. Jumlah orang calon banyak dibanding jumlah kursi yang disediakan. Namun tidak terjadi persoalan dan hal ini menunjukan dan membuktikan serta mengispirasikan terhadap keterwakilan masyarakat Meepago akan terpilih sesuai dengan hati nurani masyarakat yang nantinya akan dapat menyangkat dan menyuarakan hak-hak adat masyarakat Meepago khususnya dan Papua pada umumnya,” katanya. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu Panpil selama proses seleksi berlangsung. Atas berkat kerjasamanya, telah berlangsung dengan baik dan telah menetapkan 4 orang perwakilan Meepago tanpa timbulnya persoalan dalam proses seleksi calon MRP, sehingga pada puncaknya telah melahirkan keterwakilan dari Meepago, dengan baik pula.(henbob)
Pengumuman Cpns
Papua Dalam Permainan Sio (Persio) Penuh Korban
*) Oleh : Anton Agapa (TOA)
Saatnya Orang Papua Jaga Alam dan Lestarikan Budaya
SAATNYA kita! Orang Asli Papua (OAP) hentikan kerusakan alam yang sebagai pelindung kehidupan dan lestarikan budaya menurut pikiran Alam Orang Papua. Karena Alam dan budaya adalah manusia yang selalu memberi stamina tubuh manusiaagar tetap mempertahankan budaya nafas kehidupan kita diatas alamnya itu sendiri, di Papua.
Hahae
Tatindis Drem Minyak
Pace satu dia kerja di Pertamina. Satu kali pace dia dapat tindis deengan drem minyak. Dong bawa lari pace ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan dokter, pace pu kaki patah.
Setelah sembuh, pace minta berhenti kerja di Pertamina.
Waktu pace ko jalan-jalan sore di kompleks, pace ketemu kaleng sarden. Dengan emosi pace tendang kaleng itu sambil batariak "Kamu-kamu ini yang nanti besar jadi drem."
Populer
Iklan dan berlangganan edisi cetak
Hotline : 0853 2222 9596
Email : papuaposnabire@gmail.com
Berlangganan
Hotline : 0853 2222 9596
Email : papuaposnabire@gmail.com
Berlangganan