Home Kaimana Pesparawi XII Kaimana Ajang untuk Puji dan Muliakan Nama Tuhan

Pesparawi XII Kaimana Ajang untuk Puji dan Muliakan Nama Tuhan

suroso  Rabu, 13 September 2017 11:3 WIT
Pesparawi XII Kaimana Ajang untuk Puji dan Muliakan Nama Tuhan
KAIMANA - Ajang Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi)  XII se Tanah Papua yang diselenggarakan di Kabupaten Kaimana Provinsi Papua Barat, merupakan ajang untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan, khususnya di tanah Papua. Dimana, anak-anak dan remaja juga banyak dilibatkan pada setiap kategori yang dilombakan pada Pesparawi XII, sehingga sebagai orang tua harus memberikan contoh dan teladan yang baik kepada anak-anak dan remaja. Demikian dikatakana Ketua Kontingen Pesparawi Nabire, Yufinia Mote Douw, S.SiT, saat diwawancarai, Selasa (12/9) bertempat di Gedung Pertemuan Kroooy Kaimana, usai menyaksikan kategori Paduan Suara Wanita Dewasa (PSW) kontingen Nabire tampil pada Pesparawi kali ini. Menurutnya, anak-anak dan remaja yang terlibat dalam Pesparawi XII se tanah Papua merupakan generasi penerus yang akan melanjutkan Pesparawi pada tahun-tahun selanjutnya. Sehingga, diharapkan penilaian yang akan dilakukan oleh dewan juri juga bisa menumbuhkan rasa suka cita atau kebahagiaan bagi anak-anak. Dalam arti, tetap menjunjung tinggi aturan yang ditetapkan dalam menilai para peserta yang mengikuti lomba pada semua kategori. “Kami Kabupaten Nabire siap mensukseskan Pesparawi XII se Tanah Papua yang dilaksanakan di Kabupaten Kaimana, dan kalau dipercayakan tentunya kami Nabire siap untuk menjadi tuan rumah Pesparawi berikutnya, namun semua itu harus menunggu keputusan hasil kesepakatan bersama nanti,” ujarnya. *Kontingen Pesparawi Nabire Dilatih Pelatih Lokal  Ketua Kontingen Nabire mengatakan, persiapan yang dilakukan oleh kontingen Nabire sudah sangat maksimal, walaupun semua Official Kontingan Nabire berasal dari Kabupaten Nabire atau lokal, karena semua pelatih dari semua kategori berasal dari Nabire dan tidak memakai pelatih dari luar Nabire, seperti yang mungkin di lakukan Kabupaten lainnya.  “Bisa dibayangkan, untuk jenjang seperti ini saja kami hanya memakai pelatih lokal, bukan dari luar Nabire, tapi kami bangga bahwa Nabire mampu membawa nama daerah dan memberikan yang terbaik untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan. Ini menandakan bahwa kontingen Nabire siap untuk ajang nasional maupun internasional dan kami menargetkan juara umum dan saya rasa semua kabupaten sama,” ujarnya. Dirinya selaku ketua kontingan Nabire, merasa bangga dan senang karena semua kategori yang dibawakan oleh para peserta betul-betul dijiwai dengan hati. Sehingga, apa yang dibawakan oleh para peserta dari kontingen Nabire bukan hanya sekedar menghafal dan menyanyikan lagu tersebut, tetapi bagaimana penjiwaan itu yang utama, karena dengan menjiwai itu berarti mereka telah memuji dan memuliakan Tuhan, dan itu yang utama dan sudah dibuat oleh Kabupaten Nabire.Perlu diketahui pada ajang Pesparawi XII se Tanah Papua, kontingen Nabire mengikuti 9 (sembilan) kategori yang dilombakan, yakni Paduan Suara Anak (PSA), Paduan Suara Remaja Campuran (PSRPC), Baca Indah Alkitab (BIA) putra dan putri, Paduan Suara Dewasa Wanita (PSW), Cerdas Cermat Alkitab (CCA), solo anak usia 7-9 tahun, solo anak usia 10-13 tahun, Paduan Suara Dewasa Campuran (PSDC) dan Paduan  Suara Etnik/Inkulturatif. (cad)
suroso  Selasa, 30 Agustus 2022 23:28
Papua Dalam Permainan Sio (Persio) Penuh Korban
*) Oleh : Anton Agapa (TOA)
suroso  Kamis, 3 Agustus 2023 0:39
Mafia Tanah Adat di Papua Harus Dilawan
Masyarakat adat telah hidup pada wilayah adatnya masing masing sejak leluhur tanpa saling mengganggu, pada waktu lalu upaya upaya penguasaan kadang berakhir dengan konflik fisik, namun harus diakui juga terjadi juga migrasi dari satu wilayah adat ke wilayah adat lain, karena konflik dalam keluarga atau saat perang hongi.dll.

Hahae

Tatindis Drem Minyak
suroso  Sabtu, 16 April 2022 3:53

Pace satu dia kerja di Pertamina. Satu kali pace dia dapat tindis deengan drem minyak. Dong bawa lari pace ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan dokter, pace pu kaki patah.

Setelah sembuh, pace minta berhenti kerja di Pertamina.

Waktu pace ko jalan-jalan sore di kompleks, pace ketemu kaleng sarden. Dengan emosi pace tendang kaleng itu sambil batariak "Kamu-kamu ini yang nanti besar jadi drem." 

Populer

Mafia Tanah Adat di Papua Harus Dilawan
suroso  Kamis, 3 Agustus 2023 0:39
Peran penting Sekolah dalam Proses Pendidikan
suroso  Senin, 3 Juli 2023 0:14
Pemkab Dogiyai Buka Subsidi Angkutan Udara
suroso  Selasa, 11 Juli 2023 22:15
Iklan dan berlangganan edisi cetak
Hotline : 0853 2222 9596
Email : papuaposnabire@gmail.com

Berlangganan
KELUHAN WARGA TERHADAP PELAYANAN UMUM
Identitas Diri Warga dan Keluhan Warga

Isi Keluhan