Home Kaimana Nabire Tampil Beda di “Parade Devile” Pesparawi XII

Nabire Tampil Beda di “Parade Devile” Pesparawi XII

suroso  Selasa, 19 September 2017 13:32 WIT
Nabire Tampil Beda di “Parade Devile” Pesparawi XII
KAIMANA - Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) XII se Tanah Papua yang berlangsung di Kota Senja Indah Kaimana Povinsi Papua Barat, dibuka dengan “Parade Devile”, Jumat (15/9) para peserta kontingen Pesparawi yang terdiri dari kabupaten/kota se tanah Papua yang dilepas langsung oleh Bupati Kaimana, Drs, Matias Mairuma sebelum dibuka langsung oleh Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan.      Tak ketinggalan, kontingen Pesparawi Nabire ikut ambil bagian dalam parade defile yang mengambil titik start dari pantai Bantemi menuju Stadion Triton Kaimana. Dimana, para peserta kontingen telah ditunggu oleh Forkopimda Provinsi Papua Barat dan seluruh Bupati dan Walikota se tanah Papua.Kontingen Nabire yang tampil dengan menggunakan pakaian adat kolaborasi pegunungan dan pesisir, membuat Kabupaten Nabire menjadi salah satu peserta yang terfavorit. Bahkan, suara tepuk tangan dan uforia yang meriah dari para penonton yang memadati tribun Stadion Triton Kaimana, membuat peserta kontingen Nabire semakin bersemangat ketika melewati tribun penonton. Bupati Nabire, Isaias Douw, S.Sos.,MAP yang didampingi Ketua Kontingen Pesparawi XII Kabupaten Nabire, Yufinia Mote Douw, S.SiT ikut menyaksikan secara langsung “Parade Defile” kontingen Pesparawi XII se tanah Papua ini. Bahkan, semangat Bupati Nabire dan Ketua Kontingen dalam menyaksikan parade defile tersebut terlihat jelas. Motivasi dan dukungan moril yang diberikan Bupati Nabire bersama Ketua Kontingen hingga berakhirnya sejumlah kategori lomba, benar-benar dirasakan para peserta kontingen Pesparawi Nabire, sangat luar biasa. (cad)  
suroso  Selasa, 30 Agustus 2022 23:28
Papua Dalam Permainan Sio (Persio) Penuh Korban
*) Oleh : Anton Agapa (TOA)
suroso  Kamis, 3 Agustus 2023 0:39
Mafia Tanah Adat di Papua Harus Dilawan
Masyarakat adat telah hidup pada wilayah adatnya masing masing sejak leluhur tanpa saling mengganggu, pada waktu lalu upaya upaya penguasaan kadang berakhir dengan konflik fisik, namun harus diakui juga terjadi juga migrasi dari satu wilayah adat ke wilayah adat lain, karena konflik dalam keluarga atau saat perang hongi.dll.

Hahae

Tatindis Drem Minyak
suroso  Sabtu, 16 April 2022 3:53

Pace satu dia kerja di Pertamina. Satu kali pace dia dapat tindis deengan drem minyak. Dong bawa lari pace ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan dokter, pace pu kaki patah.

Setelah sembuh, pace minta berhenti kerja di Pertamina.

Waktu pace ko jalan-jalan sore di kompleks, pace ketemu kaleng sarden. Dengan emosi pace tendang kaleng itu sambil batariak "Kamu-kamu ini yang nanti besar jadi drem." 

Populer

Mafia Tanah Adat di Papua Harus Dilawan
suroso  Kamis, 3 Agustus 2023 0:39
Peran penting Sekolah dalam Proses Pendidikan
suroso  Senin, 3 Juli 2023 0:14
Pemkab Dogiyai Buka Subsidi Angkutan Udara
suroso  Selasa, 11 Juli 2023 22:15
Iklan dan berlangganan edisi cetak
Hotline : 0853 2222 9596
Email : papuaposnabire@gmail.com

Berlangganan
KELUHAN WARGA TERHADAP PELAYANAN UMUM
Identitas Diri Warga dan Keluhan Warga

Isi Keluhan