Gubernur Lantik Pimpinan MRP PB

MANOKWARI-Majelis Rakyat Papua Provinsi Papua Barat (MRP PB) akan segera memiliki pimpinan definitive. Direncanakan, Rabu (14/2), Gubernur Papua Barat akan melantik dan mengambil sumpah pimpinan MRP PB periode 2017-2022. Jadwal pelantikan ketua dan wakil ketua lembaga cultural orang asli Papua tersebut dikemukan Gubernur kepada sejumlah wartawan. “Puji Tuhan,hari Rabu (14/4) saya akan lantik pimpinan dan juga alat kelengkapan MRP Provinsi Papua Barat,”tutur Gubernur usai menghadiri upacara Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Senin (12/2). Seperti diketahui,ketua dan wakil ketua MRP PB sudah terpilih para proses pemilihan, di ballroom Mansinam Beach Resort, 29 Januari lalu. Maxsi Nelson Ahoren, SE terpilih sebagai ketua dan duua wakil ketua, masing-masing Macclerita Kawab, SH,MH dan Cyriliius Adopak, SE,MM. Gubernur mengatakan, bila pimpinan MRP PB sudah dilantik maka tak ada kendala lagi dalam melaksanakan tugas. MRP PB sebagai lembaga yang akan memberi pertimbangan dan persetujuan pada pembahasan Raperdasus. “Dengan demikian kita harapkan MRP dan DPR Papua Barat dan pemerintah duduk sama-sama membicarakan sejumlah Raperdasus termasuk kekhususan dalam perekrutan tenaga kerja putra-putri asli Papua,”tutur Gubernur. Sementara itu, Ketua sementara MRP PB, Cyriliius Adopak, SE,MM menyambut baik kesediaan gubernur untuk melantik pimpinan MRP PB. Setelah pelantikan ini, MRP PB sudah memprogramkan sejumlah kegiatan. Termasuk berencana akan menemui Presiden RI Joko Widodo untuk menyampaikan sejumlah hal.(lm)
Pengumuman Cpns
Papua Dalam Permainan Sio (Persio) Penuh Korban
*) Oleh : Anton Agapa (TOA)
Mafia Tanah Adat di Papua Harus Dilawan
Masyarakat adat telah hidup pada wilayah adatnya masing masing sejak leluhur tanpa saling mengganggu, pada waktu lalu upaya upaya penguasaan kadang berakhir dengan konflik fisik, namun harus diakui juga terjadi juga migrasi dari satu wilayah adat ke wilayah adat lain, karena konflik dalam keluarga atau saat perang hongi.dll.
Hahae
Tatindis Drem Minyak
Pace satu dia kerja di Pertamina. Satu kali pace dia dapat tindis deengan drem minyak. Dong bawa lari pace ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan dokter, pace pu kaki patah.
Setelah sembuh, pace minta berhenti kerja di Pertamina.
Waktu pace ko jalan-jalan sore di kompleks, pace ketemu kaleng sarden. Dengan emosi pace tendang kaleng itu sambil batariak "Kamu-kamu ini yang nanti besar jadi drem."
Populer
Iklan dan berlangganan edisi cetak
Hotline : 0853 2222 9596
Email : papuaposnabire@gmail.com
Berlangganan
Hotline : 0853 2222 9596
Email : papuaposnabire@gmail.com
Berlangganan