Polres Wondama Sita 21 Paket Ganja, Lima Pemuda Diringkus

Wasior - Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor Teluk Wondama, menyita 21 paket ganja dan
meringkus lima pemuda yang diduga terlibat dalam peredaran dan
penyalahgunaan narkoba di daerah tersebut. Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Teluk Wondama Iptu Rahmat Alfitri, Senin,
di Wasior menuturkan, penangkapan tersebut dilakukan dalam operasi
beruntun yang dilaksanakan pada Jumat dini hari hingga Sabtu akhir pekan
lalu. Ia menyebutkan, mereka yang diringkus pada operasi itu adalah TH, YS, RS, KS, dan WH. WH merupakan oknum
anggota Polres Teluk Wondama berpangkat bripda. Dalam kasus tersebut, kata Rahmat, WA terlibat sebagai pengguna dan TH diduga
sebagai bandar. Sementara YS, RS, dan KS terlibat sebagai pengedar. Rahmat mengutarakan, pengungkapan kasus ini bermula dari hasil tes urine
terhadap seorang pelajar SMA yang terlibat tabrakan pada operasi lalu
lintas di Wasior pada Kamis pekan lalu. "Hasil tes urine ternyata positif. Oknum pelajar bersangkutan mengakui kalau
dia baru selesai mengisap ganja yang dia peroleh dari KS," sebutnya. Dari pengakuan pelajar tersebut, polisi lantas memburu dan menciduk KS yang disusul dengan penangkap YS dan RS. Dalam penangkapan RS, polisi memperoleh barang bukti 10 paket ganja siap edar. "Dari pengakuan RS, dia dapat barang dari TH. Dari RS kita juga dapatkan
nama baru yakni WH yang ternyata oknum anggota Polres Teluk Wondama.
Kita amankan WH di kos-kosannya dan kita dapatkan 10 paket lagi yang
diakui dari TH. Jadi bisa disimpulkan semua barang yang beredar itu
diperoleh dari TH," kata Rahmat menguraikan. Berdasarkan keterangan TH yang ditangkap pada hari Sabtu, barang bukti ganja itu dibawanya dari Jayapura pada Januari lalu. "TH mengaku dia sudah bawa ganja ke Teluk Wondama sejak 2014," jelas pria
yang sebelumnya bertugas di Satnarkoba Polres Manokwari ini. Untuk kepentingan penyelidikan, barang bukti ganja itu dibawa ke Manokwari
pada Senin (19/1/2) untuk dilakukan penimbangan di kantor Pegadaian
Manokwari. Selanjutnya barang bukti akan dibawa ke Makassar untuk uji
forensik.(antaranews)
Pengumuman Cpns
Papua Dalam Permainan Sio (Persio) Penuh Korban
*) Oleh : Anton Agapa (TOA)
Mafia Tanah Adat di Papua Harus Dilawan
Masyarakat adat telah hidup pada wilayah adatnya masing masing sejak leluhur tanpa saling mengganggu, pada waktu lalu upaya upaya penguasaan kadang berakhir dengan konflik fisik, namun harus diakui juga terjadi juga migrasi dari satu wilayah adat ke wilayah adat lain, karena konflik dalam keluarga atau saat perang hongi.dll.
Hahae
Tatindis Drem Minyak
Pace satu dia kerja di Pertamina. Satu kali pace dia dapat tindis deengan drem minyak. Dong bawa lari pace ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan dokter, pace pu kaki patah.
Setelah sembuh, pace minta berhenti kerja di Pertamina.
Waktu pace ko jalan-jalan sore di kompleks, pace ketemu kaleng sarden. Dengan emosi pace tendang kaleng itu sambil batariak "Kamu-kamu ini yang nanti besar jadi drem."
Populer
Iklan dan berlangganan edisi cetak
Hotline : 0853 2222 9596
Email : papuaposnabire@gmail.com
Berlangganan
Hotline : 0853 2222 9596
Email : papuaposnabire@gmail.com
Berlangganan