Home Fakfak Wahidin Belum Ditahan

Wahidin Belum Ditahan

suroso  Senin, 11 Februari 2013 10:56 WIT
Wahidin Belum Ditahan
Manokwari , PbP – Mantan bupati Fak-Fak Wahidin Puarada sampai sekarang belum mendekam di Lapas Manokwari. Padahal Pengadilan Tipikor Manokwari telah mengeluarkan surat penahann Wahidin tanggal 28 Februari lalu. Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Fak-Fak, Arfan Halim, berdalih. Pihaknya belum menahan Wahidin karena saat pelimpahan berkas Wahidin masih berstatus tahanan kota.“Kita belum menahan Wahidin disebabkan sejumlah masalah. Saat sidang pertama kita upayakan Wahidin langusng ditahan,” kata Arfan, Senin kemarin, di Pengadilan Manokwari. Dikabarkan sebelumnya,  Wakil Ketua Pengadilan Negeri Manokwari Andry Widyo Laksono SH, mengatakan, pihaknya telah menjadwalkan persidangan Wahidin Selasa, Hari ini.Dalam berkas yang diterima Pengadilan Tipikor. Lanjut Andry, Wahidin diduga melakukan korupsi sekitar 4 milyar rupiah APBD tahun 2002. “ Bagaimana kronologis kasus ini akan terungkap dalam persidangan nanti,” kata Andry menyebutkan persidangan tersebut harus selesai selama 152 hari kerja.Sebelumnya Arfan menjelaskan, dana tersebut menjadi temuan dugaan korupsi karena tidak dapat dipertanggungjawabkan. “ Dana itu seharusnya membangun perumahan rakyat tapi dalam bentuk kerjasama antara Pemda dengan investor dengan keuntungan, ternyata tidak teralisasi hingga tahun 2004,” kata Arfan.  (K&K)
suroso  Selasa, 30 Agustus 2022 23:28
Papua Dalam Permainan Sio (Persio) Penuh Korban
*) Oleh : Anton Agapa (TOA)
suroso  Selasa, 24 Januari 2023 20:3
Saatnya Orang Papua Jaga Alam dan Lestarikan Budaya
SAATNYA kita! Orang Asli Papua (OAP) hentikan kerusakan alam yang sebagai pelindung kehidupan dan lestarikan budaya menurut pikiran Alam Orang Papua. Karena Alam dan budaya adalah manusia yang selalu memberi stamina tubuh manusiaagar tetap mempertahankan budaya nafas kehidupan kita diatas alamnya itu sendiri, di Papua.

Hahae

Tatindis Drem Minyak
suroso  Sabtu, 16 April 2022 3:53

Pace satu dia kerja di Pertamina. Satu kali pace dia dapat tindis deengan drem minyak. Dong bawa lari pace ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan dokter, pace pu kaki patah.

Setelah sembuh, pace minta berhenti kerja di Pertamina.

Waktu pace ko jalan-jalan sore di kompleks, pace ketemu kaleng sarden. Dengan emosi pace tendang kaleng itu sambil batariak "Kamu-kamu ini yang nanti besar jadi drem." 

Iklan dan berlangganan edisi cetak
Hotline : 0853 2222 9596
Email : papuaposnabire@gmail.com

Berlangganan
KELUHAN WARGA TERHADAP PELAYANAN UMUM
Identitas Diri Warga dan Keluhan Warga

Isi Keluhan