Home Dogiyai Waket DPRD Sulbar Kecam Perstiwaa Naas di Dogiyai, Diserbu Ribuan Netizen

Waket DPRD Sulbar Kecam Perstiwaa Naas di Dogiyai, Diserbu Ribuan Netizen

suroso  Jumat, 28 Februari 2020 7:56 WIT
 Waket DPRD Sulbar Kecam Perstiwaa Naas di Dogiyai, Diserbu Ribuan Netizen
NABIRE - Amukan masa penganiayaan hingga menewaskan sopir truk berinisil Yus Yunus (26) tahun di belakang pintu angin Odee Dimi tersebut mendapat kecaman dari Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulbar, Abdul Rahim.Mengutip pemberitaan Fokus7.com yang ditempel di dinding FB Info Kejadian  Polman. Wakil Ketua DPRD Prov. Sulbar itu mengatakan, tidak ada lagi permaafan tatkala ada khilaf dan salah di antara sesama. Budaya saling menyayangi sudah mulai tergerus. “Saya mendesak Kapolri agar mengusut tuntas dan penangkap semua pelaku pembunuhan tersebut, termasuk sangat menyesalkan aparat Kepolisian yang berada di lokasi yang tidak segera mengevakuasi korban dari tindakan ancaman anarkis,” paparnya.Kecaman tersebut rupanya diserbu ribuan netizen Medsos Facebook (Fb). Sampai dengan berita ini diturunkan 2.407 like dan 450 komentar. Dari Sambang sampai Merauke ikut memberikan komentar, tanggapan dan pendapat.Amran Tarumpu, turut berbela sungkawa atas musibah ini, saya yakin tidak akan merugikan Kepolisian RI jika menggunakan helikopter untuk evakuasi. Selain itu, An berpendapat, desak Polri tangkap pelaku penganiayaan. Kami orang Sulawesi mengutuk keras tindakan primitive mereka. Mereka berani menukar nyawa manusia dengan nyawa seekor binatang. Dari Papua, Yulianus Peterson Sinery, saya anak Papua mengutuk keras tindak keji itu. Tangkap semua pelaku dan adili, juga gugat kepolisian yang tidak menjalankan protap pengamanan karena pembunuhan terjadi dihadapan mata aparat.Benyamen Benyamen dari Jawa, saya orang jawa mantap pak ketua dewan, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonensia. Pembantaian yang sangat mengerikan dan tidak beradab. Semoga Yus Yunus masuk surga. Amin. Sekain itu, Norvrans To Frans Pantereck, saya bukan orang Sulbar, tapi saya sangat prihatin atas tindakan main hakim sendiri tanpa lebih dulu mengetahui seluk beluk permasalahan. Ironisnya pihak kepolisian hanya diam memangku senjata, tidak ada tindakan tembakan peringatan ataupun menyelamatkan sang korban ke mobil dan dibawa pergi. Itu nyawa manusia lo pak Polisi yang terhormat bukan anak monyet.Yusiko Chiko Yuniora, saya bukan orang Sulawesi, saya orang Sumatra Selatan, tapi sangat menyayangkan. Harusnya ada tembakan peringatan apa bila masih…..tembak kakinya…….masih juga habisin aja. kalau anarkis. Selain itu, Ingor berpendapat, sepertinya itu bukan tindakan criminal bagi polisi….makanya diam saja.Boymen berkomentar, tangkap semua pelaku pembunuhan……pecat aparat yang hanya jadi penonton bukan penolong. Untuk apa senjata dibawa kalau bukan untuk membela dan melindungi masyarakat dari kejahatan.“Pembiaran dari aparat polisi, apa karena Papua minta merdeka. Polisi jadi nda berani bertindak. Heran lihatnya,” komen Akbar Dam. Selain itu  Acang San berpendapat, Papua terlalu dimanjakan di lepas aja biar tau rasa.Ratusan komentar hingga ribuan like dari nitizen FB seantero nusantara adalah bagian dari berbelah sungkawa, merasa kecewa hingga menutut keadilan terhadap peritiwa naas yang menimpa sopir truk, Yus Yunus (26) tahun yang harus tewas atas amukan masa tersebut.(eby)
suroso  Rabu, 3 Juli 2024 2:43
Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kehadiran Guru Rendah
Penulis : Wiantri Viami Amin, S.Pd Tingkat kehadiran guru ke sekolah yang masih rendah merupakan salah satu permasalahan yang masih sering terjadi di Papua terkait mutu guru. Beberapa guru memiliki alasan jarak sekolah dengan kediaman yang jauh dan sepi merupakan salah satu alasan dari kurangnya kehadiran guru.
suroso  Kamis, 12 September 2024 0:53
Burung Cenderawasih Raja
Cerpen : Abdul Munib Alkisah di sebuah negara baru. Kala musim sedang bersemi. Tepatnya musim kebangsaan ini. Mekar disana-sini bunga pikiran, bunga-bunga tulip yang mulai layu di Taman Barat kala itu dan melati yang mulai mekar mewangi di taman pertiwi. Musim memang pesona yang lain, kala cinta bisa tampil dalam rona dan iramanya yang tersendiri.

Hahae

Tatindis Drem Minyak
suroso  Sabtu, 16 April 2022 3:53

Pace satu dia kerja di Pertamina. Satu kali pace dia dapat tindis deengan drem minyak. Dong bawa lari pace ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan dokter, pace pu kaki patah.

Setelah sembuh, pace minta berhenti kerja di Pertamina.

Waktu pace ko jalan-jalan sore di kompleks, pace ketemu kaleng sarden. Dengan emosi pace tendang kaleng itu sambil batariak "Kamu-kamu ini yang nanti besar jadi drem." 

Iklan dan berlangganan edisi cetak
Hotline : 0853 2222 9596
Email : papuaposnabire@gmail.com

Berlangganan
KELUHAN WARGA TERHADAP PELAYANAN UMUM
Identitas Diri Warga dan Keluhan Warga

Isi Keluhan