NABIRE - Sebagai bentuk upaya menindaklanjuti Aspirasi Masyarakat (Asmara) Komunitas Peduli Covid-19 yang telah disampaikan kepada DPRD Nabire, pada Senin (29/06/2020) pekan lalu tersebut, atas nama lembaga DPRD Nabire, H. Moh. Iskandar selaku Wakil Ketua II DPRD Nabire menyerahkan Asmara tersebut kepada Bupati Nabire, Isaias Douw, di ruang kerjanya.
Senin (06/07/2020) pukul 15.00 WIT guna ditindaklanjuti.
“Ya baru saja tadi kami menyerahkan aspirasi masyarakat itu, tapi tanggapan pak Bupati sih intinya belum dapat mengizinkan untuk dibukanya pelabuhan laut guna masuknya kapal Pelni,” tutur Iskandar melalui chat WhatsApp kepada Papuapos Nabire, Senin (06/07/20) sore kemarin.
Dikatakan Iskandar, Pemda akan melakukan pelonggaran akses transportasi secara bertahap.
Langkah pertama, kini Pemda sudah membuka akses penerbangan udara dan nanti akan dievalusi untuk hasil dan dampaknya terhadap pembukaan akses penerbangan udara tersebut.
Pelonggaran transportasi secara bertahap, Bandara dulu baru dan dievaluasi hasilnya seperti apa dan dampaknya bagaimana, lalu pelonggaran akses transportasi yang lain akan dipertimbangkan kemudian, tutur Iskandar.
Untuk pelonggaran semua akses transportasi, seperti yang diharapkan oleh semua pihak, Iskandar berujar, butuh koordinasi antara asosiasi para bupati bersama Forkopinda se wilayah adat Meepago.
Tidak bisa Pemda Nabire mengambil keputusan sepihak, karena Nabire merupakan pintu masuk sejumlah kabupaten di wilayah Meepago, sehingga bisa berimplikasi fatal terdapat semua kabupaten di Meepago.
Lanjut Iskandar, tentunya bahwa aspirasi masyarakat tersebut pun akan dipertimbangkan bersama pada rapat koordinasi yang akan digelar pada pertemuan mendatang.
Sehingga untuk sementara Pemda belum bisa memberikan tanggapan pasti terhadap pelonggaran transportasi yang diharapkan oleh semua pihak.
“Saya sampaikan ini berdasarkan tanggapan bupati yang kami terima, hasilnya menunggu kemudian,” sahut Iskandar mengakhiri.(eby)